PLN Butuh Rp 2.400 T buat RI Tambah Kapasitas Listrik 71 GW

PLN Butuh Rp 2.400 T buat RI Tambah Kapasitas Listrik 71 GW

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 16 Jan 2025 12:34 WIB
Ilustrasi Hari Listrik Nasional.
Ilustrasi - Foto: Istimewa
Jakarta -

PT PLN (Persero) mengungkapkan kebutuhan anggaran Rp 2.400 triliun untuk menambah kapasitas pembangkit tenaga listrik menjadi sebesar 71 giga watt (GW) sampai 2034 sesuai keinginan pemerintah. Kapasitas tersebut sebagian besar akan menggunakan sumber energi baru terbarukan (EBT).

"Terkait dengan biaya, kita sudah menghitung untuk 71 GW di mana 72%-nya EBT ya hampir 50 GW, sampai 2034 kami butuh Rp 2.400 triliun," kata EVP Aneka Energi Terbarukan PLN Zainal Arifin dalam acara 'Semangat Awal Tahun 2025' di Menara Global, Jakarta, Kamis (16/1/2025).

Zainal mengakui kemampuan PLN tidak akan sanggup untuk memenuhinya sendiri. Oleh karena itu, pihaknya membuka kesempatan seluas-luasnya untuk bekerja sama dengan sektor swasta melalui skema Independent Power Producer (IPP).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi on average ada Rp 24 triliun yang dibutuhkan untuk investasi dalam 10 tahun ke depan rata-rata. Memang kemampuan PLN nggak sebesar itu, kemampuan PLN rata-rata Rp 70 triliun sampai ya paling Rp 100 triliun. Maka kita buka kesempatan seluas-luasnya kepada private IPP, makanya komposisi nanti proyek-proyek EBT juga akan dominan, IPP 60-70% dominan oleh IPP," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, kapasitas listrik nasional akan bertambah sebesar 71 GW. Target itu akan dimasukkan dapat Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru 2025-2034.

ADVERTISEMENT

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan RUPTL ini merupakan perencanaan strategis untuk memastikan ketersediaan tenaga listrik agar dapat mendukung kebutuhan listrik nasional. Dalam RUPTL dibahas berbagai aspek seperti skema pemenuhan listrik, peningkatan kualitas, keandalan pasokan, serta pengembangan energi terbarukan.

"Berdasarkan RUPTL terbaru, pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas tenaga listrik sebesar 71 GW dengan 70%-nya berupa Energi Baru Terbarukan (renewable energy)," ungkap Sri Mulyani dalam akun resmi instagramnya @smindrawati, Rabu (15/1).

Adapun energi terbarukan yang dimaksud Sri Mulyani di antaranya adalah Tenaga Surya, Tenaga Air, Angin hingga Panas Bumi. Pengembangan energi terbarukan ini dinilai sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah untuk memastikan transisi energi yang lebih ramah lingkungan.

"Energi terbarukan memiliki karakteristik yang unik karena seringkali sumber energinya berada cukup jauh dari demand center seperti kawasan industri atau kota besar. Sehingga, bagaimana mentransmisikan energi listrik hijau ini juga membutuhkan perencanaan yang sangat matang," tegas Sri Mulyani.

Simak Video: PLN Siapkan Sumber Pembiayaan untuk Capai Target 75 GW Energi Bersih

[Gambas:Video 20detik]



(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads