Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melantik melantik Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Achmad Muchtasyar serta Kepala Badan Pengelola Minyak dan Gas Bumi Aceh (BPMA) Nasri di Jakarta, Kamis (16/1/2025). Dalam kesempatan itu, ia mengamanatkan sejumlah tugas, termasuk menaikkan angka lifting migas.
Sebagai bagian dari upaya mewujudkan kedaulatan energi sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Bahlil meminta para pejabat untuk segera bekerja keras, terutama dalam mengatasi tantangan sektor migas.
"Lifting kita ini setiap tahun menurun terus. Konsumsi kita setiap tahun naik, kalau tidak dikonversi menjadi bioetanol. Karena itu saya perintahkan kepada Saudara hari ini, sebagai penyerahan perdana, setelah ini langsung koordinasi dengan Kepala SKK Migas. Tugas kita adalah menaikkan lifting," ujar Bahlil, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (17/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahlil juga menyoroti perlunya percepatan lelang 60 Wilayah Kerja Migas yang ditargetkan selesai pada 2027. Ia juga meminta agar segera dilakukan evaluasi terhadap wilayah kerja yang belum beroperasi.
"Jangan ditahan, semua dijalankan. Wilayah kerja yang sudah selesai Plan of Development (POD) tapi belum berjalan, kalau memang perlu dicabut, ya kita pertimbangkan untuk di-clear-kan. Artinya kita pro sama dunia usaha, kita dukung dunia usaha dalam rangka meningkatkan lifting," tegasnya.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan bahwa tugas utama setiap pejabat di Kementerian ESDM adalah mengeksekusi visi dan misi Presiden Prabowo Subianto. Ia juga menegaskan, tidak ada visi dan misi Menteri, melainkan visi dan misi presiden.
"Saya melantik Bapak-Bapak semua atas nama Presiden. Tujuan kita hanya satu saja, bagaimana mengeksekusi, mensolusikan, dan menyelesaikan semua hal yang terkait dengan program utama, khususnya Pak Dirjen (Migas). Pak Dirjen, di kita ini terkait dengan kedaulatan energi. Tugas Bapak berat bersama saya," ujarnya.
(hns/hns)