Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyebut Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sedang dibahas sejumlah menteri. Menteri-menteri itu yakni Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Dalam RUPTL bakal ada penambahan kapasitas listrik nasional sebesar 71 gigawat. Darmawan menyebut pembangunan dilakukan selama 10 tahun yang mana 72% di antaranya berasal dari energi baru terbarukan.
"Sedang dibahas oleh Pak Bahlil, oleh Pak Erick, dengan Bu Sri Mulyani adalah RUPTL. Nanti ada 71 gigawatt selama 10 tahun, 72% dari energi baru terbarukan," ujar Darmawan saat memberi penjelasan ke Presiden Prabowo Subianto, Senin (20/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penambahan kapasitas listrik tak lain untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi mencapai 8%. Saat ini konsumsi listrik per kapita masyarakat Indonesia dinilai belum optimal mendukung target pertimbuhan ekonomi 8%.
Sementara itu, Bahlil menyebut proyek pembangkit berkapasitas 71 gigawatt itu lebih banyak diberikan ke Independent Power Producer (IPP) atau pihak swasta. Namun, Bahlil mengingatkan pihak swasta harus sejalan dengan pemerintah dan tidak boleh membuat gerakan di luar tujuan pemerintah.
"Kami mendorong pembangkit baru yang dikembangkan akan diberikan porsi yang besar kepada swasta, IPP. Jadi 71 Gigawatt itu porsi yang paling besar, kurang lebih sekitar 60%, kita akan serahkan kepada swasta. Tapi swasta yang kredibel, swasta yang sejalan oleh pemerintah, bukan swasta yang membuat gerakan tambahan di luar apa yang dilakukan oleh pemerintah," tegas Bahlil.
Awalnya, Bahlil menjelaskan besaran konsumsi listrik di Indonesia masih di kisaran 4.500-5.000 kWh per kapita. lalu jika pemerintah hanya menaikkan menjadi 5.500-6.000 maka pertumbuhan ekonomi hanya bisa mencapai 6-7%.
Oleh karena itu untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% maka total konsumsi listrik harus ditingkatkan menjadi 6.000-6.6000 kWh per kapita. Hal tersebut akan terbantu dengan adanya penambahan kapasitas listrik 71 gigawatt.
"Nah untuk bisa pertumbuhan ekonomi kita di 8% maka kita dorong menjadi 6.000-6.500 kWh per kapita. Ini yang kita lakukan, dan sesuai dengan apa yang kami rencanakan sekarang, RUPTL kedepan kita akan susun menambah 71 gigawatt Atau 71 ribu megawatt," tutupnya.
(acd/acd)