Ini Manfaat PLTA Jatigede yang Baru Diresmikan Prabowo

Ini Manfaat PLTA Jatigede yang Baru Diresmikan Prabowo

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 21 Jan 2025 16:56 WIB
Lansekap bendungan Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025). PLTA Jatigede resmi beroperasi secara penuh yang dibangun oleh PT PLN (Persero) dengan kapasitas 2 X 55 MegaWatt (MW) serta hadirnya PLTA ini meningkatkan bauran energi dari sumber energi baru terbarukan (EBT) sebesar 110 MW yang mampu mengaliri listril ke 71.923 rumah. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI
Jakarta -

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede berkapasitas 2x55 Megawatt (MW) resmi beroperasi. PLTA ini merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang menjadi penyumbang besar dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), mengurangi emisi karbon sebesar 415.800 ton per tahun dan wujud nyata dalam mengakselerasi transisi energi Tanah Air.

Presiden Prabowo Subianto mengatakan kedaulatan energi merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju.

"Kita ingin menjadi negara modern dan negara maju. Kita ingin meningkatkan kesejahteraan Bangsa Indonesia. Kita ingin menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia," kata Prabowo saat meresmikan PLTA Jatigede, Senin (20/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo melanjutkan, energi merupakan sektor yang sangat vital, sebab itu kita harus menguasainya dan mampu mengelolanya. "Saya kira dengan kemampuan kita, kita akan menuju ke swasembada energi dalam waktu yang tidak lama," lanjutnya.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia dalam laporannya menyampaikan 26 pembangkit listrik yang tersebar di 18 provinsi dan diresmikan oleh Presiden Prabowo mayoritas menyuplai energi bersih.

ADVERTISEMENT

"Bapak presiden kami juga laporkan, bahwa peresmian kali ini 26 pembangkit totalnya 3,2 Gigawatt dan ini tersebar di 18 provinsi. Dari total 3,2 Gigawatt tersebut 89 persen itu adalah energi bersih," kata Bahlil.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengungkapkan PLTA Jatigede merupakan pembangkit dengan kapasitas 2x55 MW yang memanfaatkan air dari Waduk terbesar kedua di Indonesia yang telah diinisiasi sejak tahun 1963 dan di- groundbreaking pada tahun 2015.

"PLTA Jatigede merupakan salah satu proyek strategis ketenagalistrikan yang dioperasikan oleh PLN Indonesia Power untuk mewujudkan swasembada energi," kata Edwin.

Edwin melanjutkan, PLTA yang terletak di Desa Kadujaya, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini dapat mengurangi emisi karbon 415.800 ton per tahun, PLTA Jatigede juga merupakan proyek pembangkit yang menjadi target untuk meningkatkan bauran energi terbarukan 23 persen pada tahun 2025 serta mendukung Net Zero Emission 2060.

PLTA Jatigede tidak hanya menjadi penghasil energi bersih, tetapi juga sebagai pembangkit peaker yang memastikan keandalan pasokan listrik di Indonesia, sehingga dapat menjadi pendungkung terwujudnya swasembada energi.

"Kehadiran PLTA Jatigede turut memperkuat komitmen PLN Indonesia Power dalam mendukung transisi energi bersih serta menyukseskan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, merawat kekayaan alam Indonesia sebagai sumber energi untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi," tutup Edwin.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads