Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan skema subsidi energi baru sudah dibahas Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet yang dilakukan Rabu kemarin.
Da menyatakan, sampai saat ini belum ada keputusan akhir soal skema yang mau ditetapkan karena pemerintah masih menunggu pemutakhiran data dari BPS untuk penerima subsidi. Soal kapan skema subsidi baru ini diumumkan, Bahlil juga bilang sampai sekarang Prabowo masih menunggu waktu yang tepat.
"Tadi kita juga salah satu yang kita lagi diskusikan tetapi belum ada keputusan final, timing, dan data dari BPS yang pas. Lagi di-exercise," sebut Bahlil ditemui usai Sidang Kabinet di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2025) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum Golkar itu pernah menyatakan telah mengusulkan skema baru penyaluran subsidi BBM, yakni dengan skema blending atau kombinasi, yakni diberikan dalam bentuk barang/komoditas produknya dan sebagian lainnya dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Pria yang juga menjadi Ketua Tim Penggodok Kebijakan Subsidi Energi menilai skema ini dapat menggairahkan daya beli masyarakat dan memastikan subsidi tepat sasaran.
Dia juga memastikan subsidi akan diberikan kepada masyarakat yang tepat karena pihaknya terus mengkaji data penerima sehingga data yang digunakan akan seragam. Sementara itu untuk subsidi LPG 3 kilogram (kg) tidak akan berubah menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Namun, LPG 3 kg rencananya menggunakan subsidi tepat sasaran tetap diupayakan untuk penyaluran LPG. Skema yang dipilih adalah subsidi tertutup dengan pendaftaran melalui NIK seperti yang selama ini sudah mulai dilakukan. Masyarakat yang butuh subsidi akan diminta mendaftar, apabila profilnya tepat untuk menerima subsidi maka akan diberikan LPG subsidi.
Simak juga Video: Bahlil Sebut Ojol Berpeluang Dapat Subsidi BBM: Masuk Kategori UMKM