Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni mengatakan, aren menjadi salah satu tanaman yang memiliki pontensi sebagai bahan baku bioetanol. Ia mengatakan, Presiden Prabowo Subianto juga merencanakan untuk menanam aren dengan target lahan seluas 2 juta hektare (ha).
Raja Juli mengatakan, 1,1 juta ha aren setara dengan impor bahan bakar minyak (BBM) sebesar 26 juta kiloliter. Ia mengatakan, angka produksi bioetanol setara dengan Rp 300 triliun.
"Itu harganya sekitar Rp 300 triliun. Penanaman aren ini, yang menjadi concern Pak Presiden ini itu hanya mengeluarkan angka sekitar Rp 120 triliun. Tetapi karena memang ini adalah renewable energy, ketika 12 tahun nanti aren yang tua nanti mati anaknya sudah kembali lahir," kata Raja Juli dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raja Juli mengatakan, aren yang ditanam bisa dipanen setelah usia tanaman sekitar 7 tahun. Ia juga mengatakan, per hektar perkebunan aren mampu memproduksi 24 ribu kiloliter.
Raja Juli mengatakan, ada dua bibit unggulan komoditas aren yang mampu memproduksi bioetanol, yakni genjah dan dalam. Namun begitu, ia mengatakan aren menjadi salah satu tanaman yang usianya tidak begitu panjang.
"Dalam dipanennya 6 sampai 7 tahun, tapi usianya bisa 12 tahun. Sementara genjah, 4 sampai 5 tahun tapi umurnya sekitar 10 tahun," jelasnya.
Raja Juli mengatakan, kajian aren sebagai bioetanol ia dapat dari kajian agroforestri dari seorang ahli konservasi asal Belanda, Willie Smith. Dalam kajian ini, ia menekankan yang terpenting adalah pemilihan bibit aren.
"Jadi kalau kita salah bibit, maka dalam 7 tahun kita nggak dapat apa-apa," terangnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga masih membahas rencana tersebut dengan PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Raja Juli mengatakan, Kemenhut hanya menyediakan lahan dan penyeluh, sementara offtaker dilakukan oleh perusahaan BUMN.
Adapun lahan itu tersebar di beberapa wilayah, di antaranya Sulawesi Utara, Jawa Barat, hingga Sumatera Utara. "Ini memang masih dalam proses. Tapi kami sudah mengidentifikasi ada 1,1 juta hektar. Ada lahan itu yang potensi untuk ditanam itu," tutupnya.
Simak juga Video: Respons Jokowi soal Luhut Minta Pertamina Akuisisi Perusahaan di Brasil