Ekspor Minyak Mentah Bakal Dikurangi, LNG Juga?

Ekspor Minyak Mentah Bakal Dikurangi, LNG Juga?

Andi Hidayat - detikFinance
Jumat, 31 Jan 2025 14:58 WIB
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung/Foto: Ilyas Fadilah/detikcom
Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan tetap memenuhi kontrak ekspor Liquefied Natural Gas (LNG). Ekspor LNG akan tetap dilakukan kendati pemerintah berencana untuk mengurangi jumlah ekspor crude oil atau minyak mentah.

Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, mengatakan bahwa ekspor LNG akan tetap dilakukan sesuai kontrak dengan buyer. Dalam kontrak ini, ia menekankan pemerintah tidak bisa memutus kontrak mendadak.

"Kalau kita ini ada kontrak dengan negara atau buyer di luar, kita harus memenuhi kontrak. Jadi ya nggak bisa kita memutuskan kontrak begitu saja," kata Yuliot kepada wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jum'at (31/1/2025).

Meski begitu, Yuliot mengatakan kebutuhan LNG dalam negeri dan untuk kontraktor telah dialokasikan porsinya. Ketika disinggung perpanjangan kontrak ekspor LNG, ia mengatakan Kementerian ESDM akan kembali melakukan evaluasi.

"Jadi kalau memang ada kebutuhan, nanti kita akan lihat alokasi di dalam negeri, mana yang bisa kita alokasikan itu dalam negeri, mana yang untuk kontrak. (Belum tentu ada perpanjangan kontrak?) Nggak, ini akan dievaluasi lebih lanjut," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menekankan ekspor minyak mentah ke depan akan dioptimalisasi oleh kilang dalam negeri dengan harapan mampu meningkatkan produksi bahan bakar minyak (BBM) nasional.

Selain itu, Bahlil juga meminta minyak mentah bagian kontraktor yang tidak sesuai spesifikasi diolah dan dicampur sehingga memenuhi standar yang diperlukan untuk konsumsi kilang domestik. Dengan begitu, ia menilai angka ekspor minyak akan semakin menurun.

Adapun ekspor minyak mentah Indonesia tahun ini diperkirakan sekitar 28 juta barel. Sekitar 12-13 juta barel ditargetkan dapat dioptimalkan untuk menambah pasokan kilang minyak dalam negeri.

"Sesuai arahan Presiden Prabowo, kami telah meminta kilang-kilang dalam negeri untuk memanfaatkan semua crude, termasuk yang sebelumnya dianggap tidak memenuhi spesifikasi. Sehingga ekspor crude semakin menurun," kata Bahlil dalam keterangannya, Senin (27/1/2025). (rrd/rrd)


Hide Ads