Wamen ESDM Sebut 50 Proyek Hilirisasi Siap Ditawarkan ke Investor

Wamen ESDM Sebut 50 Proyek Hilirisasi Siap Ditawarkan ke Investor

Andi Hidayat - detikFinance
Jumat, 31 Jan 2025 19:00 WIB
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung/Foto: Shafira Cendra Arini
Jakarta -

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mengatakan, ada 50 proyek hilirisasi yang tengah disiapkan. Sebelumnya, dikabarkan 28 komoditas dari berbagai sektor yang masuk dalam peta jalan hilirisasi.

Ia mengatakan, 50 proyek hilirisasi ini akan ditawarkan kepada investor. Kendati begitu, Yuliot tidak merinci proyek apa saja yang akan ditawarkan kepada investor.

"Peta jalan hilirisasi ini kan ada 28 bidang di peta jalan hilirisasi. Ini kita akan tambah lagi. Jadi nanti mungkin itu ada 50 proyek hilirisasi yang kita akan siapkan. Itu yang siap kita tawarkan kepada investor," kata Yuliot kepada wartawan usai rapat perdana Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rapat perdananya, Yuliot mengatakan Satgas tersebut akan menyiapkan berbagai regulasi dan proyek hilirisasi serta ketahanan energi. Ia mengatakan, Satgas akan memetakan prioritas proyek dan hambatan yang dialami kementerian dan lembaga (K/L) terkait hilirisasi.

Pemerintah juga telah merangkum sejumlah masalah yang dihadapi kementerian dan lembaga, misalnya terkait pelaksanaan kegiatan hilirisasi.

ADVERTISEMENT

"Ini bagaimana kita juga menyiapkan pasar untuk produk-produk hilirisasi ini berdaya saing di pasaran internasional. Kemudian proyek-proyek yang disiapkan itu ada kerangka kerja, juga memanfaatkan kerjasama antar negara, ya baik multilateral maupun bilateral," jelasnya.

Ia mengatakan, kerja sama atau investasi juga bisa dilakukan melalui perjanjian G to G. Yuliot menyebut, pihaknya akan memanfaatkan perjanjian tersebut untuk mendorong daya saing produk hilirisasi dalam negeri.

"Jadi perjanjian G to G ini apa yang jadi misalnya dalam perlaksanaan kegiatan ini ada proteksi investasi antar negara. Jadi ini ada kerja sama pasar antar negara. Jadi tentu ini bisa kita manfaatkan," jelasnya.

Indonesia memiliki kerja sama dengan negara-negara di ASEAN maupun Eropa. Selain itu, ia juga membuka kemungkinan bekerja sama melalui free trade agreement (FTA).

"Hilirisasi ini kan merupakan prioritas janji presiden terhadap bagaimana kita melanjutkan hilirisasi. Jadi ya tentu ini merupakan bagian prioritas Kabinet Merah Putih. Jadi ini kita akan koordinasikan kerjasama antar kementerian-lembaga," tutupnya.

Untuk diketahui, Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional. Adapun penunjukan ini secara resmi tertuang dalam Keputusan Presiden atau Keppres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional. Presiden Prabowo Subianto resmi meneken Keppres tentang Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional pada Jumat (3/1/2025) di Jakarta.

Simak juga Video: Komentar Wamen Investasi dan Hilirisasi Setelah Tinjau MBG di Tangsel

[Gambas:Video 20detik]




(ara/ara)

Hide Ads