Harga LPG 3 Kg Dijual di Atas Rp 20 Ribu, Begini Kata ESDM

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menjelaskan soal LPG 3 kg yang masih dijual di atas Rp 20 ribu di tingkat sub-pangkalan. Padahal, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya menyebut harga ideal gas melon adalah Rp 15.000 sampai Rp 19.000.

Menurut Yuliot, harga yang tidak sesuai di tingkat sub-pangkalan disebabkan oleh adanya biaya antar. Sub-pangkalan yang berbentuk warung-warung mendapat pasokan LPG 3 kg dari pangkalan resmi Pertamina.

"Jadi di-sub pangkalan, biasanya kan itu adalah warung-warung. Di warung-warung itu kan juga masyarakat konsumen, itu bukan hanya pesan LPG-nya saja. Tapi pesan gula, beras, yang sekalian. Jadi biaya antar. Sebenarnya faktor itu yang lebih harga yang diterima oleh masyarakat," katanya di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2025).

Padahal menurutnya masyarakat seharusnya mendapatkan LPG 3 kg sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan. Adapun ketentuan HET berbeda di masing-masing daerah karena diatur oleh Pemerintah Daerah (Pemda).

"Tapi pemerintah sudah menetapkan harga yang ini eceran tertingginya kira-kira berapa. Jadi ya justru harapannya masyarakat itu menerima harga itu adalah sesuai dengan harga HET yang ditetapkan oleh pemerintah," jelas Yuliot.

Sebelumnya, Bahlil menyinggung harga LPG 3 kg di tingkat pengecer yang kini bernama sub-pangkalan bisa naik dari harga yang seharusnya. Padahal idealnya harga satu tabung LPG 3 kg dijual di kisaran Rp 15.000.

Kalau pun lebih mahal maka paling maksimalnya adalah Rp 19.000 per tabung, mengingat pemerintah telah menggelontorkan subsidi Rp 36.000 per tabungnya. Meskipun harga yang diterima masyarakat kerap kali lebih tinggi dan bisa menyentuh Rp 25.000 hingga Rp 26.000 per tabung.

"Laporan yang masuk bahwa ada LPG 3 kilogram yang dijual di tingkat masyarakat sampai dengan Rp 25.000. Artinya kalau Rp 25.000 berarti subsidi kita berpotensi besar untuk tidak tepat sasaran," tutur Bahlil.

Lihat juga Video DPR Cek Harga LPG 3 Kg: Subpangkalan Jual ke Warga Rp 19 Ribu