Salah seorang pengecer di kawasan Palmerah Barat, Kecamatan Palmerah, Kota Jakarta Barat, Pur (33) mengatakan, harga LPG 3 kg di kiosnya dipatok sekitar Rp 21.000 sampai Rp 22.000. Sementara, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya menyatakan, harga LPG 3 kg seharusnya Rp 15.000 per tabung, dan paling mahal Rp 19.000 per tabung.
Terkait hal itu, Pur mengaku, harga LPG 3 kg yang diterima dari pangkalan tidak menentu. Menurutnya, harga gas melon yang diterimanya juga dipengaruhi oleh berbagai ongkos operasional.
"Nggak tentu, ada yang Rp 18.000. Ibaratnya dari sana di taruh Rp 15.000, nanti sudah di...namanya diangkut kan ada operasional entah itu bensin solar, entah uang makan yang nunggu itu sama kenek itu. Nurunin kan entah satu tabungnya Rp 2.000 sampai Rp 1.500 kan nggak ada yang tahu. Rp 21.000 sampai Rp 22.000," kata Mulyono saat ditemui detikcom, Jum'at (7/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pur juga mengatakan, dirinya tak bisa memastikan berapa jumlah LPG 3 kg yang didapatkan dari pangkalan. Oleh karena itu, kata dia, stok gas melon di kiosnya tak hanya dipenuhi dari pangkalan.
"Nggak tentu kadang mintanya 100 dikasihnya separuh. Kadang 20 biji. Nggak tentu. Tergantung sananya ada nggak. Dari agen satu, nanti dibagi 50 orang, satunya dagang dapat 30, satunya bisa 20 biji. Nggak mesti (sama), datang semuanya diisi, distok. Nggak diturunin dari agen gedenya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Pur sendiri mengaku belum mengurus perizinan sebagai sub pangkalan. Namun begitu, ia telah mengantongi izin sebagai pengecer resmi dari Pertamina.
Ditemui terpisah, Mulyono (63), pemilik kios LPG 3 kg di kawasan Palmerah Barat, Kecamatan Palmerah, Kota Jakarta Barat mengaku memperoleh untung sekitar Rp 2.000 dari setiap penjualan tabung gas. Mulyono membeli LPG 3 kg seharga Rp 17.000 dari pangkalan setelah menjadi sub pangkalan. Artinya, Mulyono menjajakan LPG 3 kg sekitar Rp 19.000 per tabung.
"Untungnya Rp 2.000, kalau kita jual ke warung lagi Rp 1.000 perak," kata Mulyono.
Mulyono mengatakan, dirinya belanja gas 3 kg hampir setiap dua hari sekali. Dalam sekali belanja, ia bisa membeli 20 hingga 40 tabung gas LPG.
"Dua hari sekali (ambil tabung gas 3 kg di pangkalan). Sekitar 20 (tabung) kadang-kadang 30. Harganya kemarin itu Rp 18.000 nah sekarang setelah saya ada izin lapak, sekarang itu dikasih harga Rp 17.000," katanya.
Sebelumnya, Bahlil menjelaskan harga LPG 3 kg di tingkat masyarakat harusnya tidak lebih dari Rp 5.000 per kilogram. Artinya, sebut Bahlil, satu tabung gas melon seharusnya dijual di harga Rp 15.000.
Kalau pun dijual lebih mahal maka harga termahalnya adalah Rp 19.000 per tabungnya. Pasalnya negara memberi subsidi hingga Rp 12.000 sampai Rp 13.000 per kilogram atau sekitar Rp 36 ribu untuk satu tabung LPG 3 kg.
"Artinya satu tabung itu harusnya cuma Rp 15.000. Karena subsidi negara per tabung itu Rp 36.000," kata Bahlil.
"(Subsidi) sekitar Rp 12.000 sampai Rp 13.000. Agen ke pangkalan itu Rp 16.000. Sampai ke pengencer harusnya Rp 19.000 maksimal. Rp 18.000 sampai Rp 19.000," tegasnya.
Simak Video DPR Cek Harga LPG 3 Kg: Subpangkalan Jual ke Warga Rp 19 Ribu
(acd/acd)