Pertamina Hulu Energi (PHE) buka-bukaan soal rencana garap blok migas di Suriname. Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng menjelaskan Pertamina ditawarkan lebih dulu untuk menggarap blok migas di Suriname.
Dalam catatan detikcom, Suriname memiliki cadangan terbukti minyak mentah hingga 89 juta barel dengan perusahaan utamanya yakni Staatsolie, perusahaan minyak utama negara Suriname.
Namun, pihaknya masih menunggu arahan pemerintah soal rencana ini. Padahal penjajakan kerja sama pengelolaan blok migas ini sudah dilakukan sejak tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin Suriname juga menawarkan ke kita blok di Suriname, tetapi, tentu saja kita menunggu kebijakan pemerintah," beber Muharram dalam diskusi yang digelar di The Patra Resort, Badung, Bali, Selasa (11/2/2025).
Menurutnya, pemerintah masih memperhitungkan dampak komponen geopolitik pada rencana penjajakan kerja sama tersebut. Kerja sama bukan hanya bicara berapa banyak minyak yang bisa didapatkan saja.
Kondisi geopolitik yang memanas dikhawatirkan dapat membuat transportasi minyak dari Suriname terhambat. Hal ini masih jadi pertimbangan pemerintah.
"Bukan semata-mata hanya mengenai ada nggak minyak di situ atau tidak. Geopolitik artinya, bisa nggak? Ada gangguan di jalan kalau kita bawa pulang ke rumah? Kalau ada gangguan di jalan, berarti ketahanannya juga masih ada ketergantungan pada kondisi yang kita perhatikan," papar Muharram.
Pertamina sedang menjajaki kerja sama untuk menggarap blok migas di kawasan Latin, Americas, and Caribia (LAC). Selain Suriname, penjajakan juga dilakukan pada potensi blok migas di Guyana dan Brasil.
Guyana diincar karena akan menjadi negara penghasil minyak terbesar keempat di Amerika Latin setelah penemuan blok Stabroek dengan potensi cadangan mencapai 11 miliar setara barel minyak. Sementara, Brasil memiliki cadangan produksi minyak cair hingga 21,5 tahun dan cadangan produksi gas 28,7 tahun.
Simak Video 'Menguak Rahasia Untung Kilang Minyak Paling 'Rumit' Se-Indonesia (Part 1)':
(hal/ara)