Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan realisasi pemanfaatan biodiesel pada 2024 mencapai 13,15 juta kiloliter, atau 115,9% dari target yang ditetapkan sebesar 11,3 juta kiloliter.
Berdasarkan unggahan Instagram resmi Dirjen EBTKE @djebtke, dikutip Sabtu (15/2/2025), realisasi pemanfaatan biodiesel dari tahun 2017 hingga 2024, dengan berbagai tingkat campuran biodiesel (B20, B30, dan B35) mengalami peningkatan.
Di mana pada 2019 realiasi pemanfaatan B20 mencapai 8,4 juta kiloliter, kemudian tahun 2020 realisasi pemanfaatan B30 mencapai 8,4 juta kiloliter, pada 2021 realisasi pemanfaatan B30 mencapai 9,3 juta kiloliter. Kemudian pada 2022 realisasi pemanfaatan B30 mencapai 10,45 juta kiloliter dan di tahun 2023, realisasi pemanfaatan B35 mencapai 12,2 juta kiloliter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Program pencampuran biodiesel berhasil menghemat devisa hingga Rp 124,8 triliun," tulis keterangan akun Instagram resmi Dirjen EBTKE @djebtke.
Pemanfaatan biodiesel menciptakan nilai tambah sebesar Rp 17,68 triliun dan berhasil mengurangi emisi hingga 34,93 juta ton CO2 ekuivalen.
"Penyerapan tenaga kerja lebih dari 12 ribu orang (off-farm) dan 1,64 juta orang (on-farm)," katanya.
Tonton juga Video: Pabrik Biodiesel di Spanyol Meledak, Dua Orang Tewas
(hns/hns)