Pertamina Pamer Pendapatan Naik 15% Dalam 3 Tahun, Sempat Capai US$ 84,9 M

Pertamina Pamer Pendapatan Naik 15% Dalam 3 Tahun, Sempat Capai US$ 84,9 M

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 20 Feb 2025 14:08 WIB
Logo Pertamina di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) menyampaikan kinerja keuangan yang baik usai transformasi holding dan subholding periode tahun 2021 s.d 2023. Tercatat pendapatan atau revenue perusahaan mengalami tren kenaikan sebesar 15%.

Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro mengatakan, revenue tertinggi terjadi pada tahun 2022. Pada kala itu, Pertamina berhasil mengantongi pendapatan sebesar US$ 84,9 miliar.

"Kinerja di holding sendiri, revenue kita dari tahun ke tahun selama 3 tahun ini tumbuh 15%, di mana 2022 memegang revenue tertinggi, US$ 84,9 miliar. Banyak faktor menyebabkan, terutama harga minyak saat itu US$ 97 dolar," kata Wiko, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI di Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Parameter kinerja lainnya terlihat pada perolehan EBITDA pada tahun 2023 sebesar US$ 14,4 miliar. naik dibanding tahun sebelumnya sebesar US$ 13,6 miliar. Lalu laba bersih di 2023 juga naik, dari US$ 3,8 miliar di 20222 menjadi US$ 4,4 miliar di 2023.

"Dari mana hal ini berasal? Di bawahnya ada kinerja masing-masing subholding kita, mulai kinerja operasional di sektor hulu, produksi migas tumbuh 8% selama 3 tahun terakhir dari 2021-20223 dan mencatat milestone baru pada masa subholding ini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Begitu pula dengan produksi di hulu migas, tembus angka 1 juta barel oil equivalent per day. Wiko mengatakan, hal ini dikontribusi oleh lapangan baru Pertamina, terutama di Rokan dan aset di luar negeri.

Sementara di kilang, yield valuable juga meningkat 2%. Menurutnya, hal ini menunjukkan kilang Pertamina mampu menghasilkan produk-produk bernilai dengan persentase meningkat. Kilang Pertamina juga sudah mampu memproduksi 100% kebutuhan solar nasional, sedangkan untuk gasoil 40%.

"Volume sales juga meningkat, menunjukkan bahwa demand yang meningkat sejalan dengan pertumbuhan sektor industri dan transportasi. Dari 2021 s.d 2023, di tahun 2023 kita finish menyalurkan 99 juta kiloliter (KL)," kata dia.

Lalu volume niaga gas di subholding juga demikian, tumbuh 6% selama 3 tahun terakhir. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa Pertamina memegang peranan penting dalam transisi energi, menyalurkan gas yang dianggap sebagai energi yang lebih bersih dibanding fosil fuel lainnya.

"Listrik kita fokus di geothermal dan listrik yang berbasis gas juga tumbuh di tahun 2023, finish kita 5.452 gigawatt hour (GWh), di mana pertumbuhannya 8%. Tidak kalah penting adalah IML, kita mampu menyalurkan dan mendistribusikan bahan bakar minyak energi ke seluruh negeri dan volume utilisasi vessel-nya tumbuh 2% selama 3 tahun terakhir," ujar Wiko.

Lihat juga video: PT Pertamina (Persero) Sabet 2 Penghargaan di Detikcom Awards

(shc/kil)

Hide Ads