Jurus Baru PT Timah Geber Produksi

Jurus Baru PT Timah Geber Produksi

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 25 Feb 2025 12:38 WIB
Pekerja melakukan pencetakan balok timah di Divisi Pengolahan dan Peleburan Unit Metalurgi PT Timah Tbk di Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (22/1/2025). Dalam satu hari kapasitas produksi pencetakan balok timah dapat mencapai 40 ton. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/tom.
Foto: ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Jakarta -

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertambangan, PT Timah terus berupaya mengadopsi teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional. Salah satunya, dengan menghadirkan inovasi pembuatan Kapal Produksi Timah (KPT) tahun ini.

Sekretaris Perusahaan PT Timah, Rendi Kurniawan mengatakan kapal tersebut dirancang dengan menggunakan teknologi bore hole mining dengan bentuk yang lebih minimalis sehingga memudahkan mobilitas. Kapal ini nantinya dapat beroperasi di perairan dangkal mulai dari 2 mil.

"Kapal Produksi Timah ini bentuk inovasi alat penambangan yang menggunakan teknologi bore hole mining namun dibuat dengan lebih minimalis dan mudah untuk dimobilisasi. Hal ini juga dioptimalkan untuk menjawab tantangan cadangan timah yang mulai berkurang. KPT ini merupakan bentuk sederhana dari Kapal Isap Produksi yang sudah digunakan sekarang," kata Rendi dalam keterangannya, Selasa (25/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rendi menerangkan KPT dirancang sebagai peralatan penambangan timah yang ramah lingkungan karena menggunakan sistem bor hole mining yang tidak mengupas tanah atas dan langsung ke lapisan cadangan timah.

Selain KPT, PT Timah juga melakukan inovasi terhadap Ponton Isap Produksi (PIP) yang merupakan alat penambangan timah. PIP dimodifikasi dengan melakukan mekanisasi pada beberapa peralatan.

ADVERTISEMENT

"PIP lebih ke mekanisasi peralatan, kalau sebelumnya banyak yang dilakukan secara manual sekarang kita buat mekanisasi atau automasi sehingga nantinya bisa mengurangi risiko kecelakaan kerja. Penyesuaian ini diharapkan lebih safety, efisiensi, dan juga lebih ramah terhadap lingkungan," tambah Rendi.

PIP ini dihadirkan untuk memudahkan melakukan penambangan di areal 2 mil ke atas sehingga nantinya cadangan timah di areal itu bisa dimaksimalkan. Dia berharap dengan hadirnya KPT dapat menjangkau cadangan timah yang spotted dan menjawab tantangan cadangan timah yang mulai berkurang sekaligus sebagai bentuk efisiensi perusahaan.

"Inovasi dua alat penambangan timah ini diharapkan dapat meningkatkan dan mendukung kinerja operasional Perusahaan. Saat ini dua alat tambang ini masih dalam tahap pembuatan yang nantinya akan segera dilakukan uji coba," jelas dia.

(rrd/rrd)

Hide Ads