Bahlil Beberkan Proyek Andalan Prabowo buat Ketahanan Energi, Apa Saja?

Bahlil Beberkan Proyek Andalan Prabowo buat Ketahanan Energi, Apa Saja?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 04 Mar 2025 12:55 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengenang eks Menteri ESDM periode 2009-2011 Darwin Zahedy Saleh sebagai sosok yang bersahaja dengan pikiran yang brilian. (Maulani M/detikcom)
Bahlil Lahadalia - Foto: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengenang eks Menteri ESDM periode 2009-2011 Darwin Zahedy Saleh sebagai sosok yang bersahaja dengan pikiran yang brilian. (Maulani M/detikcom)
Jakarta -

Indonesia ditargetkan memiliki ketahanan energi yang kuat oleh Presiden Prabowo Subianto. Sederet upaya pun mulai dilakukan untuk merealisasikan rencana besar tersebut.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah membangun dua proyek hilirisasi minyak besar. Rencana ini diungkapkan langsung oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai melakukan rapat terbatas soal proyek hilirisasi yang dipimpin Prabowo.

Pertama, proyek yang akan dibangun adalah mengembangkan tempat penyimpanan minyak alias oil storage. Hal ini juga dilakukan untuk memperkuat ketahanan energi nasional melalui penyediaan Cadangan Penyangga Energi (CPE) sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahlil mengatakan fasilitas ini akan dibangun di Pulau Nipah, Batam, Kepulauan Riau. Dengan pembangunan penyimpanan minyak ini, cadangan energi Indonesia akan meningkat jadi 30 hari.

"Kita akan membangun storage, storage crude minyak untuk menuju ketahanan energi nasional kita berdasarkan Perpres itu harus menambah 30 hari dan itu akan kita bangun di salah satu alternatifnya di Pulau Nipah," beber Bahlil usai rapat, Senin (3/3/2025) malam kemarin.

ADVERTISEMENT

Selain fasilitas penyimpanan, dari sisi produksi BBM juga akan ditingkatkan. Hal ini dilakukan dengan membangun kilang atau refinery dengan ukuran besar. Bahlil bilang rencananya kilang yang dibangun dapat memproduksi hingga 500 ribu barel minyak BBM.

"Yang Kedua, kita juga akan membangun refinery yang insyaallah kapasitasnya itu kurang lebih sekitar 500 ribu barel. Ini salah satu yang terbesar nantinya, ini dalam rangka mendorong agar ketahanan energi kita betul-betul lebih baik," papar Bahlil.

Dua proyek ini masuk dalam rencana 21 proyek hilirisasi utama yang dibesut Presiden Prabowo Subianto. Bahlil mengatakan 21 proyek ini investasinya akan bernilai US$ 45 miliar atau sekitar Rp 738 triliun (kurs Rp 14.400).

Simak juga Video 'Politikus Golkar Komentari Target Swasembada Energi Prabowo':

(hal/kil)

Hide Ads