Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) memacu pengeboran minyak di tahun 2025. Pengeboran ini dilakukan untuk mendorong ketercapaian target lifting minyak tahun ini sebesar 605 ribu barel.
Sekretaris SKK Migas Luky Yusgiantoro mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan pengeboran 993 sumur yang dilakukan oleh KKKS migas. Ia mengatakan, pengeboran dilakukan untuk mencapai produksi minyak 6.000 barel per hari.
"Untuk pengeboran, kita menargetkan 993 sumur tahun 2025 ini. Kita coba meningkatkan target tersebut agar pengeboran itu tentunya bisa mendukung terhadap pencapaian target," kata Luky dalam acara Energi Forum: Kesiapan Indonesia Menuju Swasembada Energi yang dipersembahkan detikcom bersama Komisi XII DPR, dan didukung SKK Migas, PT Pertamina Hulu Energi, dan ANTAM, di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Untuk mencapai target tersebut, Luky menilai perlu adanya perawatan dan pemeliharaan fasilitas produksi. Sementara saat ini, ia menyebut SKK Migas telah menggandeng sejumlah kontraktor untuk mengoptimalkan pemeliharaan fasilitas produksi.
"Juga tahun ini ada target-target yang sudah disepakati dengan kontraktor-kontraktor kerja sama untuk mencapai sebuah optimalisasi terkait dengan pemeliharaan fasilitas dan lain sebagainya," jelasnya.
Luky menambahkan, SKK Migas juga terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk mencapai target produksi tersebut. Koordinasi ini dinilai perlu lantaran banyak izin yang perlu dipenuhi sebelum melakukan pengeboran.
"Beberapa kegiatan-kegiatan dan izin-izin yang dikoordinasikan dengan kementerian terkait. Tentunya butuh dukungan juga dari Komisi 12 (DPR RI) untuk melakukan koordinasi dengan kementerian terkait. Dengan Kementerian Lingkungan Hidup, kemudian kementerian-kementerian lainnya. Ini berupa target-target yang ingin kita capai, kita butuh dukungan," tutupnya.
(fdl/fdl)