Pemerintah meningkatkan kapasitas kilang minyak raksasa yang rencananya mau dibangun dari sebelumnya 500 ribu barel per hari menjadi 1 juta barel per hari. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan peningkatan tersebut dilakukan sebagai strategi utama memperkuat ketahanan energi nasional.
Ia mengatakan pembangunan kilang minyak ini akan tersebar di sejumlah titik. Misalnya di Pulau Sumatera, Kalimantan, termasuk di Pulau Pemping, Batam.
"Ya mungkin kita integrasikan Pemping dengan storage. Karena ini sudah sesuai dengan arahan yang terbaru, jadi harus didistribusikan berdasarkan kapasitas," kata Yuliot di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuliot menambahkan, penambahan kapasitas kilang minyak ini tidak akan menambah impor minyak mentah Indonesia. Hal ini karena dibarengi dengan percepatan untuk eksplorasi.
"Jadi dengan adanya percepatan eksplorasi itu justru ini akan menambah produksi di dalam negeri," katanya.
Selain itu, Yuliot mengatakan pihaknya juga berupaya untuk mempercepat proses tender dan lelang wilayah kerja migas baru agar eksplorasi dan produksi bertambah.
"Kita akan melakukan ya kira-kira bagaimana proses tender lelang untuk pilihan kerja baru bisa dilakukan percepatan," katanya.
(acd/acd)