Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan dua skema yang akan diambil pemerintah untuk membangun kilang minyak baru berkapasitas 1 juta barel per hari. Pembangunan kilang nantinya bakal melibatkan PT Pertamina (Persero).
Bahlil mengatakan biaya yang dibutuhkan untuk membangun proyek tersebut masih dihitung. Setidaknya, ada dua skema yang menjadi pertimbangan pihaknya. Pertama, pembangunan tersebut akan dilakukan di satu titik lokasi.
Menurut asumsinya, proyek kilang dengan kapasitas 500 ribu barel per hari saja membutuhkan dana investasi sebesar US$ 12,5 miliar-13 miliar atau sekitar Rp 206,2 triliun hingga 214,5 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.500).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lagi hitung ya. Memang sekarang ada dua konsep. Kalau kita membangun 500 ribu barel refinery, itu asumsinya itu ada dua ya. Satu, kalau kita membuat di satu tempat itu sekitar US$ 12,5 sampai US$ 13 miliar," kata Bahlil saat ditemui di kantornya, Kamis (27/3/2025).
Kedua, pembangunan kilang dengan skema yang tersebar di sejumlah titik. Bahlil menjelaskan pembangunan kilang dengan kapasitas 60.000 barel per hari misalnya, dapat menelan biaya lebih murah.
"Nah sekarang feasibility study finalnya lagi dibuat. Nah itu jauh lebih murah. Kalau per 60 ribu (barel per hari) itu jauh lebih murah. Harganya sekitar US$ 600-700 juta. Jadi kalau kita compare menjadi 500 ribu barel, itu tidak lebih dari US$ 6 miliar," terang Bahlil.
Bahlil menerangkan saat ini pihaknya tengah melakukan studi terhadap beberapa negera terkait skema per titik, seperti Amerika Latin dan Afrika. Dengan skema kedua ini, Bahlil menyebut kemungkinan proyek kilang akan dibangun secara menyebar di sejumlah wilayah di Tanah Air.
"Negara kita ini kan negara kepulauan. Negara kepulauan yang memang kita harus mempertimbangkan aspek logistik. Nah, kita lagi menghitung apakah memang lebih ekonomis dan tepat di satu tempat. Atau kita akan buat spot-spot. Kami juga akan komunikasi dengan Pertamina sekarang," imbuh Bahlil.
Simak juga Video: Pemerintah Berencana Bangun Kilang Minyak Kapasitas 1 Juta Barel per Hari
(rea/kil)