Pemerintah masih terus memfinalisasi data penerima subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan skema terbaru. Rencananya, pemerintah menggunakan satu data yang telah dikonsolidasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia masih mendiskusikan terkait data final dengan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.
"Kemarin saya mendampingi pak Menteri ESDM bertemu dengan Kepala BPS salah satunya mendiskusikan terkait dengan data," kata Dadan di kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2025).
Dadan menjelaskan pihaknya masih memfinalisasi dari sisi kesiapan data tersebut. Untuk diketahui, skema baru distribusi subsidi BBM menggunakan pola blending atau kombinasi, yakni diberikan dalam bentuk barang/komoditas produknya dan sebagian lainnya dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Skema ini dianggap mampu menggairahkan daya beli masyarakat dan memastikan subsidi tepat sasaran. Pemerintah juga hendak memastikan subsidi diberikan kepada masyarakat yang tepat.
"Jadi bagaimana kelanjutan dari transformasi subsidi, kami masih finalisasi dari sisi kesiapan data tersebut. Jadi, posisinya baru atau masih dalam tahap seperti itu," jelas Dadan.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan skema baru subsidi bahan bakar minyak (BBM) masih belum dirampungkan hingga saat ini. Akan tetapi, ia mengatakan skema baru distribusi subsidi BBM tinggal 1% lagi untuk diterbitkan. Namun begitu, ia tak menjelaskan rinci tahap penyusunan skema baru tersebut.
"Skema BBM lagi belum selesai, masih 1% lagi," singkat Bahlil kepada wartawan di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025).
(rea/ara)