PLN Pastikan Listrik Bali Sudah Pulih 100%

PLN Pastikan Listrik Bali Sudah Pulih 100%

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Sabtu, 03 Mei 2025 08:30 WIB
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat Konferensi Pers Kesiapan PLN dan Pertamina dalam rangka Natal dan Tahun Baru yang digelar di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta pada Senin (9/12/2024)
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo/Foto: Dok Istimewa
Jakarta -

PT PLN (Persero) dengan cepat memulihkan seluruh sistem kelistrikan di Bali yang sebelumnya mengalami gangguan pada Jumat (2/5) sekitar pukul 16.00 WITA. Kurang dari 12 jam atau pada Sabtu (3/5) pukul 03.30 WITA, seluruh pelanggan PLN di Bali telah menikmati listrik secara normal kembali.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo yang memimpin langsung pemulihan sistem di lokasi menjelaskan bahwa ratusan personel PLN langsung merespons dengan sigap seketika gangguan terjadi dan terus bersiaga pasca aliran listrik di Bali kembali pulih secara normal.

"Hingga saat ini, personel kami di lapangan tetap bersiaga untuk terus menjaga dan memastikan pasokan listrik di Bali telah 100% pulih, termasuk pada tempat-tempat vital di sektor pelayanan umum seperti rumah sakit, bandara, pelabuhan, dan pusat-pusat keramaian. Kami terus berupaya secara maksimal sekaligus mengevaluasi dan melakukan penguatan sistem kelistrikan agar seluruh pelanggan dapat terus menikmati listrik andal seperti biasanya," jelas Darmawan dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Darmawan juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan mengapresiasi pengertian dari pelanggan.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Dan kami juga mengapresiasi kesabaran dan pengertian seluruh pelanggan kami," kata Darmawan.

ADVERTISEMENT

Dirinya juga menambahkan bahwa indikasi sementara gangguan pada sistem penyaluran listrik.

"Secara teknis, indikasi gangguan terpantau terjadi pada sistem penyaluran kabel laut, namun kepastian penyebabnya masih terus ditelusuri dan bukan akibat dari serangan siber atau yang lainnya," tutup Darmawan.

(ara/ara)

Hide Ads