Bahlil Klaim Ekspor Batu Bara Tak Terganggu Akibat Perang India Vs Pakistan

Bahlil Klaim Ekspor Batu Bara Tak Terganggu Akibat Perang India Vs Pakistan

Heri Purnomo - detikFinance
Jumat, 09 Mei 2025 15:40 WIB
Foto udara aktivitas bongkar muat batu bara di kawasan pantai Desa Peunaga Cut Ujong, Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Selasa (31/1/2023). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan produksi batu bara 2023 mencapai 695 juta ton atau naik 4,82 persen dari target tahun lalu dengan proyeksi kebutuhan domestik sebesar 177 juta ton dan 518 juta ton untuk ekspor. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/tom.
Foto: ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS
Jakarta -

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan perang India-Pakistan tak bakal mengganggu aktivitas ekspor batu bara Indonesia. Meskipun ia mengatakan, salah satu tujuan ekspor batu bara Indonesia terbesar berasal dari India.

"Memang salah satu tujuan ekspor kita untuk batubara itu kan di India. Sampai hari ini, kami melihat belum ada pergerakan apa-apa," kata Bahlil saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025).

Bahlil mengatakan kondisi ekspor batu bara Indonesia tersebut tak terganggu lantaran wilayah India yang luas yang memungkinkan tujuan ekspor batu bara Indonesia tidak terjadi di wilayah yang terjadi konflik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya, doakan saja. India itukan besar, bukan negara kecil, negara besar dengan wilayah yang besar juga. Jadi mungkin yang lagi konflik, kita doakan agar tidak merupakan bagian dari negara atau wilayah yang memiliki tujuan ekspor batubara kita. Masih aman," katanya.

Sebelumnya, Erick Thohir meminta semua pihak untuk tetap waspada terhadap situasi geopolitik dunia. Terlebih, saat ini adanya konflik antara India dan Pakistan.

ADVERTISEMENT

Ia menyebutkan, bahwa konflik ini akan memberikan dampak terhadap kinerja ekspor komoditas unggulan Indonesia, seperti batu bara dan sawit. Hal ini lantaran India dan Pakistan merupakan negara mitra dagang Indonesia.

"Bila sampai sesuatu yang tidak diharapkan, artinya mungkin akan ada impact mengenai perdagangan untuk kelapa sawit dan batu bara," kata Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Untuk diketahui, tensi hubungan India dan Pakistan semakin memanas. Kedua negara saling serang hingga menimbulkan korban jiwa. Ketegangan kedua negara meninggi dalam sepekan terakhir. India kemudian menembakkan rudal ke wilayah Pakistan.

Dilansir AFP, Rabu (7/5/2025), pemerintah India mengatakan telah menyerang 9 lokasi, menggambarkannya sebagai "serangan presisi terhadap kamp-kamp teroris" di Kashmir yang dikelola Pakistan, beberapa hari setelah menyalahkan Islamabad atas serangan mematikan di wilayah sengketa yang dikelola India.

Tonton juga "TPST Ini Olah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif Pengganti Batu Bara" di sini:

(rrd/rrd)