Petronas Mau Bawa Raksasa Migas Prancis Balik Garap 'Harta Karun' di RI

IPA CONVEX 2025

Petronas Mau Bawa Raksasa Migas Prancis Balik Garap 'Harta Karun' di RI

Andi Hidayat - detikFinance
Selasa, 20 Mei 2025 22:30 WIB
Wakil Presiden Aset Internasional Petronas, Mohd Redhani Abdul Rahman.
Foto: Wakil Presiden Aset Internasional Petronas, Mohd Redhani Abdul Rahman. Foto: Andi Hidayat/detikcom
Tangerang -

Perusahaan minyak asal Malaysia Petronas menjajaki kerja sama dengan salah satu raksasa minyak dan gas (migas) asal Prancis TotalEnergies untuk menggarap potensi di Blok Bobara di lepas pantai Papua Barat. Hal itu diungkap di sela-sela gelaran Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex 2025, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Selasa (20/5/2025).

Wakil Presiden Aset Internasional Petronas, Mohd Redhani Abdul Rahman menjelaskan, pihaknya hendak membawa kembali TotalEnergies untuk kembali berproduksi di Indonesia. Namun, ia menyebut saat ini pihaknya masih dalam tahap diskusi.

"Kami telah membawa PHE (PT Pertamina Hulu Energi) dan kami juga akan membawa Total ke dalam konsorsium. Akan ada konsorsium tiga pihak untuk Bobara ke depannya," kata Redhani dalam konferensi persnya di sela acara IPA Convex, di ICE BSD, Tangerang, Banten, (20/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun begitu, Ia mengakui belum ada kesepakatan yang dicapai dalam diskusi Petronas dan TotalEnergies. Adapun diskusi keduanya telah berlangsung sejak tahun lalu.

Sejauh ini, kata Redhani, Petronas dan TotalEnergies juga telah bekerja sama di banyak negara. Ia menyebut, hubungan sebagai mitra kerja bersama TotalEnergies terjalin dengan kuat.

ADVERTISEMENT

"Jadi hubungan kerja sama kami dengan Total sangat kuat di bagian lain dunia. Dan kami membawa kolaborasi itu ke Indonesia," jelasnya.

Berdasarkan catatan detikcom, Petronas Carigali North Madura II Ltd ditetapkan sebagai pemenang lelang Wilayah Kerja (WK) Bobara sejak awal tahun 2024 lalu. Blok migas ini merupakan bagian dari penawaran wilayah kerja migas tahap III tahun 2023.

WK Bobara sendiri berlokasi di offshore Papua Barat dengan luas 8.444,49 km2. Dia mengatakan, WK ini diperkirakan memiliki sumber daya migas sekitar 6,8 miliar barel minyak ekuivalen (BBOE).

Simak juga Video 'Prabowo Sebut Banyak Kekuatan Ingin Indonesia Terpecah Belah':

(rrd/rrd)

Hide Ads