RI Bakal Punya Floating LNG Raksasa di Papua

RI Bakal Punya Floating LNG Raksasa di Papua

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 13 Jun 2025 09:34 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (kedua kiri) saat menyampaikan keterangan pers terkait tambang nikel di Raja Ampat di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/6/2025). Dalam keterangannya Bahlil menghentikan sementara operasi pertambangan dari PT GAG Nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya dan mengatakan akan segera turun langsung ke lokasi untuk melihat kondisi yang sebenarnya terjadi. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/bar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia/Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Jakarta -

Indonesia akan memiliki Floating Liquified Natural Gas (FLNG) terbesar ke-9 di dunia dan terbesar di Indonesia. Hal itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia saat usai meninjau dua perusahaan gas, yakni Genting Oil Kasuri dan LNG Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, Rabu (11/6).

Bahlil mengatakan, berdasarkan laporan manajemen Genting Oil Kasuri, FLNG tersebut sudah mencapai 53%. Bahlil juga menyebut akan mengirim tim untuk melakukan pengecekan FLNG tersebut.

"Itu floating LNG terbesar di Indonesia dan menurut laporan dari mereka ke sembilan di dunia. Tapi itu akan kita validasi progresnya. Saya akan kirim tim untuk melakukan kunjungan ke pabrik dimana mereka lagi bangun sekarang, yaitu di Cina," ujar Bahlil dalam keterangan tertulis, Jumat (13/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Juni 2024, Genting Group melalui anak perusahaannya, PT Layar Nusantara Gas, menandatangani perjanjian dengan Wison New Energies untuk pembelian FLNG dengan kapasitas 1,2 juta ton metric ton per annum (mtpa) senilai US$ 962,8 juta.

Nantinya, FLNG tersebut akan mendapatkan pasokan gas dari proyek Asap Kido Merah (AKM) milik Genting Oil Kasuri yang diproyeksikan akan memproduksi gas sebesar 330 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau 330 juta standar kaki kubik per hari mulai tahun 2027.

ADVERTISEMENT

Simak juga Video: Alasan Izin 4 Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Dicabut

(ily/rrd)

Hide Ads