Dana Moneter Internasional (IMF) buka suara terkait serangan Amerika Serikat (AS) ke Iran. Menurut lembaga keuangan internasional itu, kondisi ini dapat merusak pertumbuhan ekonomi global.
Melansir Arab News, Selasa (24/6/2025), Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan terlibatnya Negeri Paman Sam dalam konflik di Timur Tengah ini dapat meningkatkan ketidakpastian global serta berpotensi mengerek harga energi global. Di mana kenaikan harga minyak dunia imbas konflik tersebut dapat memberikan dampak berantai di seluruh ekonomi global.
"IMF melihat hal ini sebagai sumber ketidakpastian lain dalam lingkungan yang sangat tidak pasti," katanya dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg seperti dikutip dari Arab News.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, harga minyak Brent yang menjadi salah satu acuan global sempat melonjak hingga 5,7% menjadi US$ 81,40 per barel di awal perdagangan Asia pada Senin (23/6) kemarin.
Karena itu, Georgieva mengatakan sekarang ini pihaknya terus melakukan pemantauan secara mendalam terhadap perubahan harga minyak dunia. Mulai dari bagaimana konflik di Timur Tengah ini mempengaruhi harga minyak, seberapa besar kenaikan yang dapat terjadi, serta potensi-potensi gangguan dalam rantai pasok energi global.
"Untuk saat ini, belum. Namun mari kita lihat bagaimana perkembangannya, apakah rute pengiriman atau spillover ke negara lain mungkin terjadi. Saya berdoa tidak," ucapnya.
Di luar itu, memanasnya konflik Israel-Iran yang kini sudah melibatkan Amerika Serikat dinilai dapat memberikan dampak lain yang secara langsung dapat menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi global.
"Mungkin ada dampak sekunder dan tersier. Katakanlah ada lebih banyak turbulensi yang berdampak pada prospek pertumbuhan ekonomi negara besar, dan kemudian Anda melihat dampak pemicu dalam revisi menurunkannya prospek pertumbuhan global," katanya kepada Bloomberg.
"Seperti yang Anda ketahui, kami telah merevisi proyeksi pertumbuhan turun untuk tahun ini, dan kami akan membuat proyeksi berikutnya pada bulan Juli," paparnya lagi.
Secara keseluruhan Georgieva masih optimis pertumbuhan global memang akan sedikit lebih lambat, namun tidak ada resesi. Terutama jika faktor-faktor yang membuat ketidakpastian global ini dapat diminimalisir.
Lihat Video 'Momen 11 WNI yang Dievakuasi dari Iran Tiba di Bandara Soetta':
(igo/fdl)