Direktur Utama Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan bahwa hasil produksi tersebut sebagian besar diserap oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam. Fasilitas tersebut mulai produksi emas pada 30 Desember 2024.
"Sehingga 14 Juli total produksi emas batangan telah mencapai 11 ton. Dan ini sebagian besar di-offtake oleh PT Antam," kata Tony dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XII DPR RI, Rabu (17/6/2025).
Selain emas, Tony mengatakan PTFI juga telah menghasilkan perak batangan sebanyak 6 ton hingga 14 Juli 2025. Ia mengatakan produksi perak batangan tersebut dimulai pada 5 Juni 2025.
"Dan juga kita telah memproduksi perak batangan sejumlah 6 ton," katanya.
Dalam rapat tersebut, Tony juga menyampaikan bahwa perbaikan Common Gas Cleaning Plant (CGCP) di area Pabrik Asam Sulfat pada tanggal 14 Oktober 2024 yang terjadi kebakaran telah selesai dilakukan.
"Kalau kita lihat di bulan Juli itu kapasitasnya sudah bisa 40%, jadi produksi smelternya sudah bisa mencapai 40%, dan sampai dengan kemarin itu, tanggal 14 Juli itu sudah memproses atau memurnikan 115 ribu ton konsentrat dan menghasilkan anoda tembaga sebanyak 350 ton," katanya.
Selain itu emas batangan dan perak batangan, Tony menyampaikan bahwa smelter PTFI juga menghasilkan produk sampingan yaitu copper slag sebanyak 31 ribu ton, asam sulfat sebanyak 76 ribu ton, gypsum sebanyak 6 ribu ton.
"Dan dalam optimalisasi ini kita akan terus lakukan dan dengan ramp up schedule yang akan bisa mencapai 100% pada bulan Desember tahun 2025 ini," katanya.
Tonton juga Video: Prabowo Resmikan Smelter Emas Milik PT Freeport di Gresik
(acd/acd)