Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan masih banyak sumur minyak di Indonesia yang belum tersentuh. Sumur minyak yang belum tersentuh ini diharapkan dapat mendorong produksi minyak yang mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
Bahlil mengatakan ada sekitar 39 ribu lebih sumur minyak yang ada di Indonesia dan baru 16 ribu lebih yang berproduksi. Sisanya, masih sekitar 20 ribu sumur minyak belum dikelola.
"Apakah sumber daya alam kita menyangkut minyak di negara kita sudah habis? Masih sangat banyak. Ada 39 ribu lebih sumur yang ada di Indonesia, ada 16 ribu lebih yang berproduksi, sisanya hampir kurang lebih 20 ribu itu sumur idle well dan atau sumur-sumur yang juga belum kita kelola," kata Bahlil dalam acara Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-54 Program Sarjana Terapan Politeknik Energi dan Mineral Akamigas, Kamis (17/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahlil berharap putra-putri terbaik bangsa bisa mengelola sumber daya alam minyak Indonesia. Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, jangan sampai kekayaan alam Indonesia diserahkan orang lain atau asing.
"Siapa yang akan mengelola ini semua? Harapan saya dan atas arahan Bapak Presiden, kita pengin putra-putri terbaik yang akan mengelola sumber daya alam kita dan itu salah satu di antaranya ada pada kalian semua," ucap Bahlil di depan wisudawan dan wisudawati.
"Jadi jangan serahkan pengelolaan sumber daya alam kita kepada orang lain. Usahakan di negara kita dulu," tambahnya.
Bahlil senang kini semakin banyak pekerja lokal di sektor minyak dan gas (migas) di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa setiap tahunnya kualitas tenaga kerja dalam negeri tidak kalah dengan kualitas tenaga kerja asing.
"Dalam kurun waktu tiga bulan kami melakukan peresmian peningkatan lifting di Natuna itu 97% tenaga kerjanya adalah anak-anak domestik, anak-anak Ibu Pertiwi alias pribumi Indonesia asli, orang lahir, besar dan suku-sukunya ada di Indonesia. Satu bulan lalu kita resmikan lagi lifting kenaikan 30 ribu barel di Cepu oleh Exxon dan Pertamina. Laporan yang masuk ke kami 99% tenaga kerjanya juga adalah anak-anak Indonesia asli," beber Bahlil.
Bahlil menekankan bahwa Indonesia butuh generasi yang bisa melanjutkan tongkat estafet. Dalam konteks ini, ia menyebut orang yang dipakai negara ke depan tidak lagi berdasarkan atas latar belakang keluarga.
"Bapak jenderal, bapak menteri, bapak konglomerat, bapak kepala dinas, bapak gubernur atau orang tua gubernur, bupati, belum tentu anaknya akan menjadi orang-orang hebat kalau dia tidak mempersiapkan diri dengan baik," tegas Bahlil.
Tonton juga video "Bahlil Bakal Buat Regulasi soal Pengeboran Sumur Minyak Rakyat" di sini:
(acd/acd)