Kopdes Merah Putih Mau Jual LPG 3 Kg, Jatah ke Sub Pangkalan Bisa Berkurang

Kopdes Merah Putih Mau Jual LPG 3 Kg, Jatah ke Sub Pangkalan Bisa Berkurang

Heri Purnomo - detikFinance
Kamis, 24 Jul 2025 19:00 WIB
Pertamina Patra Niaga Sumbagsel menambah pasokan LPG 3 Kg di Sumsel.
Foto: Dok. Pertamina Patra Niaga Sumbagsel
Jakarta -

Pemerintah memastikan bahwa Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes/Kopkel) Merah Putih bakal dapat menjual LPG 3 kg. Kopdes Merah Putih nantinya akan menjadi sub pangkalan LPG 3 kg.

Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Tri Winarno Kementerian ESDM mengatakan hadirnya Kopdes Merah Putih sebagai rantai distribusi LPG ini bukan hanya untuk membangun ekosistem ekonomi desa, tapi juga agar penyaluran LPG 3 kg menjadi tepat sasaran. Meski akan menambah jumlah penyalur LPG 3 kg, Tri menegaskan bahwa volume LPG 3 kg tidak akan mengalami kenaikan.

Hal ini karena akan ada penyesuaian jatah yang diberikan dari pengecer/sub pangakalan ke Koperasi Desa Merah Putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa jadi," kata Tri saat ditanya apakah akan mengurangi jumlah volume yang diberikan ke pengecer atau sub pangkalan, di Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (24/7/2025).

ADVERTISEMENT

Ia mencontohkan, apabila ada 1.000 tabung LPG 3 kg yang akan disalurkan melalui 10 toko, maka masing-masing akan mendapatkan jatah 100 tabung LPG 3 kg. Kemudian jika penyalurnya bertambah maka pembagian volume tabungnya akan disesuaikan dengan jumlah toko yang ada.

"Enggak, enggak (nambah volume). Malah turun harusnya. Kan menyalurkan lebih banyak, jumlahnya lebih sedikit kan tidak apa-apa," katanya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan volume Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi 19,05-19,28 juta kilo liter (KL) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

BBM subsidi terbagi menjadi dua, yaitu minyak tanah dan solar. Kuota minyak tanah diusulkan 520.000-540.000 KL. Sedangkan kuota solar sebesar 18,53-18,74 juta KL

"Usulan volume BBM bersubsidi dalam RAPBN tahun 2026 sebesar 19,5 sampai 19,28 juta kilo liter," ungkap Bahlil saat Rapar Kerja dengan Komisi XII DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (2/7).

(acd/acd)

Hide Ads