AS & Eropa Deal Tarif, Harga Minyak Mulai Berotot

AS & Eropa Deal Tarif, Harga Minyak Mulai Berotot

Heri Purnomo - detikFinance
Senin, 28 Jul 2025 12:35 WIB
Ilustrasi sektor migas
Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)
Jakarta -

Harga minyak dunia menguat tipis setelah Amerika Serikat (AS) mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa dan adanya kemungkinan perpanjangan jeda tarif dengan China.

Dikutip dari Reuters, Senin (28/7/2025), harga minyak mentah Brent naik tipis 20 sen atau 0,29% menjadi US$ 68,64 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 15 sen atau 0,23% menjadi US$ 65,31 per barel.

Analis IG Markets Tony Sycamore mengatakan kesepakatan perdagangan AS-Uni Eropa dan kemungkinan perpanjangan jeda tarif AS-Tiongkok mendukung pasar keuangan global dan harga minyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan risiko perang dagang yang berkepanjangan dan pentingnya tenggat waktu tarif bulan Agustus yang terus dilonggarkan, pasar telah merespons secara positif," katanya.

Kesepakatan kerangka kerja perdagangan AS-Uni Eropa yang ditandatangani hari Minggu telah mencegah perang dagang yang lebih besar antara dua sekutu yang menguasai hampir sepertiga perdagangan global dan dapat menekan permintaan bahan bakar.

ADVERTISEMENT

Pertemuan di Stockholm antara negosiator senior AS dan Tiongkok juga ditetapkan pada hari Senin dengan tujuan untuk memperpanjang gencatan senjata yang menahan kenaikan tarif yang tajam, sebelum batas waktu 12 Agustus.

Harga minyak pada hari Jumat mencapai titik terendah dalam tiga minggu, tertekan oleh kekhawatiran perdagangan global dan ekspektasi pasokan minyak lebih banyak dari Venezuela.

Perusahaan minyak milik negara PDVSA bersiap untuk melanjutkan pekerjaan di perusahaan patungannya dengan ketentuan yang mirip dengan lisensi era Biden, setelah Presiden AS Donald Trump mengembalikan otorisasi bagi mitranya untuk mengoperasikan dan mengekspor minyak berdasarkan swap, kata sumber perusahaan.

Meskipun harga naik sedikit pada hari Senin, kenaikan harga ini dibatasi oleh prospek OPEC+ yang melonggarkan pembatasan pasokan. Panel pemantau pasar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya dijadwalkan bertemu pada pukul 12.00 waktu setempat pada hari Senin.

Empat delegasi OPEC+ pekan lalu menyebutkan bahwa mereka kemungkinan tetap pada rencana semula untuk menaikkan produksi sebesar 548.000 barel per hari pada Agustus. Namun, beberapa sumber menilai keputusan akhir masih bersifat tentatif.

Bank ING memperkirakan OPEC+ akan menyelesaikan pengembalian pasokan sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari paling lambat akhir September, dimulai dengan tambahan 280.000 barel

Analis JP Morgan mengatakan permintaan minyak global naik 600.000 barel per hari pada bulan Juli secara tahunan, sementara stok minyak global naik 1,6 juta barel per hari.

Tonton juga video "Ekonom INDEF Sebut Efek Ekonomi Usai Kerjasama RI-Eropa" di sini:

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads