Harga Diesel di Angola Naik 33%, Asosiasi Kendaraan Gelar Aksi Mogok
Protes di ibu kota Angola terkait kenaikan harga solar berujung ricuh pada hari Senin. Aksi protes ini menyusul rencana pemerintah secara bertahap menghapus subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Sebagaimana dilansir dari Reuters, Selasa (29/7/2025), negara penghasil minyak di Afrika Selatan ini menaikkan harga solar hingga sekitar 33% pada bulan ini. Pemerintah Angola berupaya untuk mengekang subsidi yang mahal dan memperkuat keuangan publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas kondisi tersebut, asosiasi taksi dan minibus menaikkan tarif hingga 50%. Asosiasi juga melakukan aksi mogok selama tiga hari mulai pada hari Senin (28/7) kemarin.
Surat kabar Novo Jornal melaporkan, setidaknya tiga orang tewas dalam protes tersebut, termasuk seorang petugas polisi. Polisi menggunakan gas air mata dan granat asap, serta melepaskan tembakan ke udara untuk mencoba memulihkan ketenangan.
Selain itu, dijelaskan dalam sebuah pernyataan, toko-toko di ibu kota Luanda telah dijarah saat aksi berlangsung. Polisi telah melakukan penangkapan tetapi tidak menyebutkan jumlahnya.
Pada Oktober 2024 silam, Menteri Keuangan Angola mengatakan kepada Reuters bahwa subsidi bahan bakar mencapai sekitar 4% dari output ekonomi tahun lalu. Pemerintah berencana akan menghapus subsidi itu secara bertahap.
Sebelumnya, kenaikan harga bensin pada tahun 2023 juga memicu protes yang mematikan.
Tonton juga video "BEM SI Demo 'Indonesia Cemas' di Monas, Ditemui Wamensesneg" di sini:
(shc/rrd)