Pemerintah Geber Ketahanan Energi RI Lewat Pengelolaan Sumur Minyak Rakyat

Pemerintah Geber Ketahanan Energi RI Lewat Pengelolaan Sumur Minyak Rakyat

Retno Ayuningrum - detikFinance
Rabu, 30 Jul 2025 16:41 WIB
Ilustrasi sektor migas
Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)
Jakarta -

Pemerintah berencana untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan membuka ruang pemberdayaan ekonomi masyarakat. Anggota Komisi XII DPR I Mukhtarudin mengungkapkan bahwa pengelolaan 30 ribu sumur minyak rakyat melalui UMKM, koperasi, dan BUMD harus menjadi prioritas strategis.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya mengonfirmasi terdapat sekitar 30.000 sumur minyak rakyat yang tersebar di Sumatera Selatan, Jambi, Jawa Tengah, dan beberapa wilayah lain.

Data SKK Migas menunjukkan bahwa potensi tambahan lifting dari pengelolaan sumur-sumur tersebut bisa mencapai 90.000-100.000 barel per hari (bph). Tambahan ini sangat krusial, mengingat realisasi lifting minyak Indonesia pada bulan Juni-Juli 2025 sudah mencapai 602 ribu bph, sedikit di bawah target APBN sebesar 605 ribu bph seperti yang disampaikan Menteri ESDM ke Presiden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Optimalisasi sumur rakyat adalah langkah konkret mengurangi ketergantungan impor minyak mentah yang saat ini masih di kisaran 600-700 ribu bph. Jika skema ini berjalan, Indonesia bisa menghemat devisa sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan," kata Mukhtarudin dalam keterangannya, Rabu (30/7/2025).

Dia menambahkan pemberdayaan UMKM dan koperasi akan menciptakan multiplier effect bagi ekonomi daerah. Berdasarkan kajian awal, setiap 1.000 sumur yang dioperasikan oleh UMKM dan BUMD berpotensi menciptakan 1.500-2.000 lapangan kerja langsung serta memacu industri pendukung seperti jasa perawatan sumur, transportasi, dan keuangan mikro.

ADVERTISEMENT

Langkah ini juga selaras dengan Permen ESDM No.14 Tahun 2025 yang mengatur kerja sama pengelolaan sumur tua antara KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) dan pengelola lokal seperti koperasi atau BUMD. Produksi dari sumur rakyat nantinya akan dibeli oleh KKKS dengan harga 70-80% dari ICP (Indonesian Crude Price) dan tercatat sebagai bagian dari produksi resmi KKKS.

Sebagai Sekretaris Fraksi Partai Golkar, Mukhtarudin menegaskan peran DPR dalam mengawal program ini agar berjalan transparan dan akuntabel. "Komisi XII DPR RI akan memastikan tata kelola program ini berjalan baik, perizinan dipermudah, akses pembiayaan dijamin, serta penerapan teknologi ramah lingkungan. Energi harus menjadi motor ekonomi rakyat, bukan hanya korporasi besar," tegas legislator asal daerah pemilihan Kalimantan Tengah itu.

Mukhtarudin juga mengingatkan pentingnya prinsip keberlanjutan. "Program ini harus mengadopsi teknologi tepat guna agar pengelolaan sumur rakyat tidak menimbulkan dampak lingkungan. Dengan tata kelola yang benar, kita bisa wujudkan ketahanan energi sekaligus pemerataan ekonomi," jelas dia.

Tonton juga video: IPA Convex 2025: Meneguhkan Ketahanan Energi dalam Transisi Rendah Karbon

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads