Kini Era Prabowo, Tambah 10% Saham di Freeport Jadi? Ini Jawabannya

Kini Era Prabowo, Tambah 10% Saham di Freeport Jadi? Ini Jawabannya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 30 Jul 2025 21:06 WIB
Tambang terbuka Grasberg yang dikelola PT Freeport Indonesia (PTFI) diperkirakan bakal ditutup akhir tahun 2018. Begini kondisinya saat ini.
Foto: Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas. Foto..Herdi/detikcom
Jakarta -

Saat era Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), ada rencana menambah lagi porsi kepemilikan pemerintah di PT Freeport Indonesia sebesar 10%. Rencana sempat mencuat, namun hingga akhir pemerintahan Jokowi belum terwujud.

Sementara saat ini porsi saham pemerintah di Freeport sebesar 51%, dan jika terwujud tambah 10% maka totalnya menjadi 61%.

Lantas, bagaimana nasib rencana tersebut? Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas menyatakan hingga kini masih dalam tahap diskusi panjang soal hal ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih dalam tahap diskusi. Masih perlu diskusi lebih lanjut," sebut Tony Wenas ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (30/7/2025).

Ketika ditanya soal target pembicaraan dilakukan sampai kapan, Tony Wenas mengaku tak tahu pasti. "Belum tahu," jawab Tony singkat.

ADVERTISEMENT

Senada, Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin juga mengatakan rencana penambahan saham 10% ke Freeport masih perlu diskusi panjang.

"Memang masih cukup panjang (diskusinya)," sebutnya ditemui Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (29/7).

MIND ID sebagai holding tambang pelat merah yang menaungi Freeport juga meminta salah satu syarat untuk pembelian saham adalah harga saham yang bisa dibuat murah dan kompetitif.

"Kan kalau harganya memang murah siapa yang nggak mau beli," kata Maroef.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan rencana penambahan saham 10% PT Freeport Indonesia ditarget bisa selesai awal tahun ini. Namun hingga tengah tahun ini hal itu tak kunjung terwujud.

Di akhir 2024, Erick bilang proses penambahan saham Freeport masih terus berlanjut. Dia menargetkan kesepakatan tersebut rampung pada kuartal I-2025.

"Masih proses. Kita coba ya (kuartal I-2025)," kata Erick saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2024) yang lalu.

Erick menjelaskan memang ada beberapa kesepakatan yang cukup kompleks. Untuk itu, pihaknya juga terus mengupayakan semua berjalan dengan baik. Apalagi PTFI merupakan anak usaha dari MIND ID, BUMN holding pertambangan.

Lihat juga Video: Prabowo Resmikan Smelter Emas Milik PT Freeport di Gresik

(hal/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads