Lifting Minyak RI Diramal Tembus 700 Ribu Barel/Hari Berkat Sumur Masyarakat

Lifting Minyak RI Diramal Tembus 700 Ribu Barel/Hari Berkat Sumur Masyarakat

Heri Purnomo - detikFinance
Jumat, 01 Agu 2025 15:14 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat mengunjungi sumur minyak tua di Desa Ledok, Kecamatan Sambong, Blora, Kamis (17/7/2025).
Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng
Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan realisasi produksi minyak siap jual atau lifting harian saat ini tembus 608 ribu barel oil per day (BOPD). Kondisi ini sudah terjadi selama dua minggu terakhir.

"608 ribu BOPD itu terjadi satu pekan lebih lah, dua minggu terakhir. Lifting harian ya. Tapi kalau lifting tahunan baru akhir tahun," kata Juru Bicara Kementerian ESDM Dwi Anggia saat ditemui di Jakarta, Jumat (1/8/2025).

Anggia mengatakan Kementerian ESDM percaya lifting minyak harian ke depannya akan tembus hingga 700 ribu BOPD. Hal ini dikarenakan akan adanya tambahan dari sumur minyak masyarakat yang sudah exiting dan nantinya dari sumur tersebut akan dicatat sebagai lifting nasional.

Ia mengatakan saat ini terdapat sekitar 30.000 sumur masyarakat yang produksinya akan tercatat sebagai produksi minyak nasional. Sumur tersebut berada d empat wilayah besar, diantaranya yakni di Aceh, Sumatera Selatan, Jambi, dan Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(700 ribu BOPD) Mudah-mudahan, sumur rakyat itu kan kalau enggak salah bisa sampai 20 ribuan barel per day. Malah bisa lebih kalau semua ter inventaris dengan jelas," katanya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebutkan bahwa sumur minyak masyarakat tersebut akan dikelola oleh masyarakat melalui Koperasi, BUMD, dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Itu nanti dikelola oleh Kooperasi, BUMD dan UMKM. Tapi bukan kooperasi abal-abal ya. Bukan kooperasi jual kerupuk, bukan ya dan bukan kooperasi jual bahan pokok (Kopdes Merah Putih)," katanya.

Bahlil mengatakan nantinya hasil produksi dari sumur minyak masyarakat akan dibeli oleh Pertamina. Adapun hasil dari sumur ini ditargetkan dapat dibeli mulai 1 Agustus.

"Ketika produksinya sudah ada dari sumur-sumur masyarakat, maka Pertamina sebagai off-taker. Dan harganya antara 70% dari ICP sampai 80%. Jadi sekitar itu," katanya.

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads