Jurus PLN Wujudkan Akses Listrik hingga Pelosok Negeri

Jurus PLN Wujudkan Akses Listrik hingga Pelosok Negeri

Heri Purnomo - detikFinance
Minggu, 03 Agu 2025 20:00 WIB
Ilustrasi Arus Listrik Rumah
Ilustrasi - Foto: PLN Jateng
Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan masih terdapat 10.068 lokasi di seluruh Indonesia yang belum menikmati akses listrik.

Koordinator Rencana dan Laporan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan ESDM, Eri Nurcahyanto mengatakan pihaknya bersama PLN telah mengidentifikasi dan menyusun langkah strategis untuk mempercepat penyediaan energi di wilayah-wilayah tersebut. Targetnya dalam lima tahun ke depan lokasi tersebut telah dialiri listrik.

"Kita harus bekerja keras untuk itu. Bapak Presiden berkomitmen untuk menyelesaikan (persoalan) masyarakat yang sampai hari ini belum menikmati akses listrik dalam waktu 4 hingga 5 tahun ke depan," ujar Eri dalam keterangan tertulis, Minggu (3/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya untuk menjalankan arahan pemerintah dalam mempercepat penyediaan akses listrik bagi seluruh lapisan masyarakat hingga ke pelosok negeri. Komitmen ini sejalan dengan roadmap Program Listrik Desa (Lisdes) 2025-2029 yang menargetkan elektrifikasi menyeluruh, termasuk di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

ADVERTISEMENT

"PLN akan menjalankan mandat dari pemerintah untuk meningkatkan dan mengalirkan listrik ke seluruh pelosok Indonesia. Dan karena bagi kami terang ini bukan sekedar cahaya, tapi ini tanda hadirnya keadilan, kemajuan dan harapan bagi seluruh anak negeri," ujar Direktur Distribusi PLN, Arsyadany Ghana Akmalaputri.

Arsyadsny menambahkan, sebagian besar wilayah yang belum terlistriki berada di kawasan 3T dengan tantangan geografis yang tidak mudah. Untuk menjawab hal ini, PLN menerapkan pendekatan Lisdes New Way yang menggeser sistem kelistrikan dari model sentralisasi menuju distributed generation dan smart microgrid berbasis local renewable energy.

Ia mengatakan pendekatan ini diperkuat dengan pemetaan berbasis geospasial, sehingga lebih adaptif dan efisien dalam menjangkau titik-titik terpencil. Strategi ini dijalankan melalui berbagai upaya, antara lain pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berbasis baterai yang dinilai efektif menjawab tantangan elektrifikasi di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau jaringan konvensional.

Selain itu, PLN juga menjalin kolaborasi lintas fungsi yang dikombinasikan dengan program strategis Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) ESDM dan Light Up The Dream (LUTD) PLN.

"Hadirnya akses listrik dapat menciptakan multiplier effect nyata bagi kehidupan masyarakat melalui penguatan sektor pendidikan, layanan kesehatan, ekonomi lokal, dan ketahanan pangan. Sehingga hal ini turut mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional," tutup Arsyadany.

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads