Bahlil Ungkap Rencana Impor Lithium dari Australia

Bahlil Ungkap Rencana Impor Lithium dari Australia

Heri Purnomo - detikFinance
Selasa, 05 Agu 2025 13:09 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
Foto: Heri Purnomo
Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang besar untuk bahan baku baterai kendaraan listrik (EV). Ia mengatakan ada empat bahan utama baterai yakni nikel, kobalt, mangan, dan lithium.

Bahlil mengatakan dari empat bahan baku tersebut, Indonesia mempunyai tiga bahan baku yang melimpah yakni yakni nikel, kobalt dan mangan. Sementara untuk bahan baku lithium belum ditemukan sumbernya.

"Kami melakukan penelitian. Ternyata, bahan baku daripada baterai mobil ini ada empat kan? Nikel, kobalt, mangan, litium, ya. Empat dari empat bahan itu, tiga kita punya yakni nikel, kobalt, mangan. Yang nggak kita punya, litium. Masih kita cari-cari sampai sekarang," kata Bahlil dalam acara International Battery Summit di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk memenuhi kebutuhan lithium tersebut, Bahlil mengatakan RI membuka peluang melakukan impor dari Australia. Hal ini dinilai lebih efisien ketimbang mengambil dari negara-negara Afrika.

ADVERTISEMENT

"Salah satu negara yang kita akan melakukan kerjasama itu adalah Australia. Selama ini kan kita bawa dari beberapa negara di Afrika. Nah memang secara ekonomis, akan jauh lebih ekonomis dari Australia karena biaya transportasinya ada," katanya.

Bahlil menambahkan bahwa beberapa pelaku usaha asal Indonesia bahkan sudah mengambil tambang lithium di Australia. Namun, ia tidak dapat memastikan berapa besaran volume kerja sama lithium yang akan diimpor.

"Saya belum tahu volumenya berapa karena saya bukan pengusahanya ya," katanya.

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads