Konsumsi Biodiesel Capai 6,8 Juta KL per Juni 2025

Konsumsi Biodiesel Capai 6,8 Juta KL per Juni 2025

Heri Purnomo - detikFinance
Senin, 11 Agu 2025 16:21 WIB
Sejumlah kendaraan antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Tol Sidoarjo 54.612.48, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (11/4/2022). Pemerintah menetapkan Pertalite sebagai jenis BBM khusus penugasan yang dijual dengan harga Rp7.650 per liter dan Biosolar Rp5.510 per liter, sementara jenis Pertamax harganya disesuaikan untuk menjaga daya beli masyarakat yakni menjadi Rp 12.500 per liter dimana Pertamina masih menanggung selisih Rp3.500 dari harga keekonomiannya sebesar Rp16.000 per liter di tengah kenaikan harga minyak dunia. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat pemanfaatan bahan bakar campuran biodiesel berbasis minyak sawit 40% dengan minyak solar (B40) untuk kebutuhan domestik hingga Juni 2025 telah mencapai 6,8 juta kiloliter (KL). Angka ini sudah 50,4% dari target tahunan sebesar 13,5 juta KL.

"Target kita kan 13,5 juta di tahun 2025. Realisasinya sudah 6,8 juta. Artinya sudah sampai 50,4% dan insyaallah akan tercapai," kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers Capaian Kinerja Sektor ESDM Semester I 2025 di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahlil mengatakan, saat ini pemerintah sedang mencari strategi agar sektor industri dapat memanfaatkan B40 dengan harga terjangkau. Pasalnya, saat ini industri tidak mendapatkan subsidi dari penggunaan B40.

"Bagi industri itu, non-PSO, dan harganya memang berbeda dengan PSO karena itu di-cover oleh pemerintah. Nah, kita lagi mencari formulasi bagaimana agar perusahaan-perusahaan industri bisa memakai B40 dengan harga yang terjangkau," katanya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan paparan Bahlil, program B40 ini mampu menghemat devisa hingga USD 3,68 miliar atau setara Rp 60 triliun sepanjang 2025.

Dalam paparan tersebut juga dijelaskan bahwa pemanfaatan biodiesel mengalami tren peningkatan sejak 2020. Pada tahun 2020, konsumsi biodiesel B30 tercatat 8,4 juta KL, lalu pada 2021 naik menjadi 9,3 juta KL, dan 10,4 juta KL pada 2022.

Kemudian, pada tahun 2023, RI meningkatkan program biodiesel menjadi B35 dengan konsumsi 12,3 juta KL, lalu pada tahun 2024 sebesar 13,2 juta KL.

Tonton juga video "Inovasi Minyak Goreng Bekas Jadi Biodiesel-Bahan Bakar Pesawat" di sini:

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads