Pertamina Mulai Pasarkan SAF, Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Jelantah

Pertamina Mulai Pasarkan SAF, Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Jelantah

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 12 Agu 2025 13:09 WIB
SAF
Foto: Dok. Pertamina Patra Niaga
Jakarta -

PT Pertamina Patra Niaga mulai memasarkan Sustainable Aviation Fuel (SAF), bahan bakar rendah emisi yang dibuat dari minyak jelantah. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen transisi energi nasional dan mendukung target Net Zero Emission 2060.

Momentum dimulainya pemasaran SAF berlangsung dalam seremoni lifting perdana di Kilang Pertamina Cilacap, Selasa (12/8/2025). Bahan bakar ramah lingkungan ini diproduksi dari minyak nabati dan minyak jelantah atau used cooking oil (UCO), dan telah melalui uji kelayakan untuk digunakan di sektor penerbangan.

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Mochamad Iriawan mengatakan bahan baku yang dulunya dianggap limbah kini berubah menjadi energi masa depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah karya luar biasa anak bangsa yang membuktikan bahwa kita mampu membuat terobosan besar. Kita mampu menjadi pelopor di Asia Tenggara," terang Iriawan dalam keterangan resmi, Selasa (12/8/2025).

Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Oki Muraza menyebut keberhasilan ini menandai langkah besar Indonesia dalam dekarbonisasi.

ADVERTISEMENT

"Keberhasilan ini menjadi bukti kemampuan teknologi Pertamina yang kompetitif di tingkat global, dengan persentase minyak nabati dan minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO) tertinggi dibandingkan teknologi serupa di dunia," ujar Oki.

Oki menjelaskan bahwa pengembangan SAF ini melibatkan ekosistem luas mulai dari pengumpulan UCO oleh Patra Niaga, pengolahan di Kilang Pertamina Internasional, distribusi oleh Patra Niaga, hingga pemanfaatan awal oleh maskapai Pelita Air.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, memastikan perusahaannya siap memasarkan dan menyalurkan SAF ke maskapai-maskapai nasional.

"Dari sisi pasar, penetrasi sudah siap, diawali dengan penggunaan oleh Pelita Air serta dari sisi produksi, ketersediaan produk juga telah disiapkan oleh Kilang Pertamina Internasional," jelas Mars Ega.

SAF juga telah mengantongi sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk skema CORSIA serta Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU), sebagai bukti kelayakan standar internasional.

Mars Ega juga menekankan keterlibatan masyarakat dalam rantai pasok bahan baku SAF. Ia menyebut SAF merupakan program berbasis konsep triple bottom line: people, planet, profit.

"Bahan baku utama SAF, yaitu UCO berasal dari masyarakat. Karena itu, kami akan mengajak masyarakat berkontribusi mengumpulkan UCO untuk diolah menjadi SAF dan dapat dirasakan kebermanfaatan program ini secara luas untuk masyarakat," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa langkah ini merupakan kontribusi nyata sektor energi dalam mendukung Asta Cita Presiden RI menuju pembangunan berkelanjutan.

"Penggunaan SAF menjadi salah satu strategi penting untuk mencapai target Net Zero Emission 2060 sekaligus mewujudkan Asta Cita Presiden Republik Indonesia dalam memperkuat ketahanan energi, mendorong pembangunan berkelanjutan, dan memajukan ekonomi hijau," tambah Mars Ega.

Pertamina Patra Niaga tercatat sebagai pemasar dan pengelola SAF pertama di Asia Tenggara yang telah mengantongi sertifikasi ISCC CORSIA. SAF ini diharapkan bisa segera digunakan lebih luas oleh maskapai dalam negeri dan memperkuat peran Indonesia dalam transformasi energi bersih.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads