Pipa minyak milik PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, dikabarkan bocor da berdampak pada puluhan hektar sawah warga sekitar. Berdasarkan catatan detikcom, kebocoran pipa minyak ini meluas hingga ke irigasi persawahan milik warga.
Mengutip laporan detikSulsel, ada sekitar 38 hektar sawah warga yang terdampak. Imbas kebocoran minyak yang mencemari irigasi ini juga disebut bisa berdampak ke beberapa hektar lahan perkebunan sekitar.
"Berdampak kurang lebih 38 hektare sawah aktif dan bisa berdampak dengan berapa hektar lahan kebun," kata Kepala Dusun Molindoe, Yusperlin dikutip dari detikSulsel, Senin (25/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait hal tersebut, Vale Indonesia memberikan klarifikasi. Mengutip dari laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan menerima laporan kebocoran jalur pipa distribusi minyak di Desa Lioka, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, yang berlokasi kurang lebih 20 km dari pabrik pengolahan milik Vale Indonesia.
"Kebocoran diduga disebabkan oleh pergerakan tanah yang mengakibatkan kerusakan pipa," terang Sekretaris Perusahaan Vale Indonesia, Anggun Kara Nataya, dikutip dari Keterbukaan Informasi BEI, Selasa (26/8/2025).
Anggun merinci, Vale Indonesia telah membentuk Tim Tanggap Darurat (Emergency Response Group) untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan pemulihan. Perseroan juga juga menghentikan sementara kebocoran minyak dengan menggunakan valve.
Saat ini, Perseroan tengah mencari sumber kebocoran pipa minyak dengan melakukan sejumlah mitigasi penyebaran minyak dengan pemasangan penghalang/containment, termasuk dengan menggunakan oil boom dan oil trap.
Anggun menyebut, Perseroan juga tengah melakukan pengujian kualitas air dan tanah di lokasi. Kemudian, Vale Indonesia juga membentuk Posko Informasi dan Bantuan di Kantor Kecamatan Towuti hingga melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait.
"Melakukan koordinasi erat dengan pemangku kepentingan terkait (di antaranya Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Kecamatan Towuti, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Lingkungan Hidup, aparat kepolisian, dan TNI) untuk memastikan langkah penanggulangan dilakukan secara terpadu dan transparan," imbuhnya.
"Saat ini sumber kebocoran telah berhasil diidentifikasi dan diisolasi, dan hingga saat ini seluruh tim teknis bekerja 24 jam untuk menghentikan penyebaran aliran minyak sebagai prioritas utama," tambahnya.
Anggun menyebut, Vale Indonesia juga menyediakan dukungan logistik dan layanan kesehatan dan melibatkan warga setempat dalam upaya penanganan untuk memastikan solidaritas dan kebermanfaatan ekonomi tetap terjaga. Adapun posko pengaduan dan informasi resmi telah dibuka di Kantor Camat Towuti.
"Upaya pemulihan ini akan dilakukan secara bertahap, mencakup rehabilitasi ekosistem di area terdampak, dukungan sosial-ekonomi bagi masyarakat, serta evaluasi dan penguatan sistem keamanan pipa agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan," jelasnya.
Anggun menambahkan, Perseroan tengah mengkaji potensi dampak gugatan hukum yang mungkin terjadi. Namun, Perseroan berkomitmen penuh untuk bertanggung jawab dalam melakukan pemulihan lingkungan secara menyeluruh dan menanggulangi dampak sosial yang ditimbulkan.
"Semua proses pemulihan akan dilakukan dalam koordinasi yang erat dengan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dan pihak-pihak terkait, dengan prinsip transparansi serta akuntabilitas publik. Dengan demikian, Perseroan berharap potensi dampak gugatan hukum dapat termitigasi," tutupnya.
Lihat juga Video: Inovasi Energi Terbarukan dan Terobosan PLTA dari PT Vale Indonesia Tbk
(hns/hns)