Danantara Gandeng Perusahaan China Garap Hilirisasi Nikel Rp 23,2 T

Danantara Gandeng Perusahaan China Garap Hilirisasi Nikel Rp 23,2 T

Heri Purnomo - detikFinance
Kamis, 28 Agu 2025 14:20 WIB
Ilustrasi Nikel
Foto: Istimewa
Jakarta -

BPI Danantara resmi menggandeng perusahaan asal China, GEM Limited, bersama PT Vale Indonesia Tbk untuk menggarap proyek hilirisasi nikel di Indonesia. Proyek jumbo ini bakal menelan investasi senilai US$ 1,42 miliar atau sekitar Rp 23,2 triliun.

Kerja sama tersebut diwujudkan lewat penandatanganan Head of Agreement (HoA) antara Danantara dan GEM Limited. Fasilitas yang dibangun berupa peleburan High-Pressure Acid Leach (HPAL) dengan kapasitas 66.000 ton nikel dalam endapan hidroksida campuran (MHP) per tahun.

CEO Danantara Rosan Roeslani menyebut kolaborasi dengan GEM menjadi tonggak penting bagi upaya percepatan transformasi ekonomi Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan bekerja sama dengan pelopor global dalam metalurgi hijau, kami memajukan agenda hilirisasi sekaligus memastikan keberlanjutan dan inovasi tetap menjadi yang terdepan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (28/8/2025).

ADVERTISEMENT

Rosan menjelaskan proyek ini akan mengintegrasikan riset, energi hijau, serta daur ulang siklus tertutup untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi Indonesia.

Tak hanya itu, GEM juga telah menyiapkan investasi US$ 30 juta atau sekitar Rp 40,9 miliar untuk mendirikan laboratorium penelitian metalurgi mutakhir bersama Institut Teknologi Bandung (ITB).

Langkah tersebut diharapkan bisa memperkuat peran Indonesia sebagai pusat penelitian dan pengembangan di sektor nikel dan baterai.

Dalam lima tahun ke depan, inisiatif di Indonesia Green Industrial Park (IGIP) diproyeksikan mampu menciptakan hingga 80.000 lapangan kerja baru. Proyek ini juga digadang-gadang bakal memperkuat rantai pasok dari nikel, material katoda, sel baterai, hingga manufaktur alat berat.

"Dirancang dengan energi hijau dan sistem daur ulang loop tertutup, proyek ini akan memperkuat daya saing industri jangka panjang Indonesia," tutur Rosan.

Sebagai informasi, GEM Limited merupakan perusahaan yang berdiri di Shenzhen pada 2001. GEM tercatat di Bursa Efek Shenzhen dan Bursa Efek Swiss, dengan lebih dari 11.000 karyawan yang tersebar di Tiongkok, Afrika Selatan, Korea, hingga Indonesia.

Lihat juga Video Bahlil Menghadap Prabowo, Bahas Hilirisasi Nikel-Bangun Kilang DME

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads