ESDM Targetkan 1,2 Juta Rumah Tangga Baru Teraliri Listrik 2025-2029

ESDM Targetkan 1,2 Juta Rumah Tangga Baru Teraliri Listrik 2025-2029

Heri Purnomo - detikFinance
Selasa, 02 Sep 2025 18:00 WIB
Petani memperbaiki posisi lampu penghalau hama di kebun bawang merah di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Selasa (2/5/2023). Petani bawang merah di daerah itu mampu menghemat biaya operasional hingga 75 persen dengan memanfaatkan program elektrifikasi pertanian (electrifying agriculture) dari PT PLN (Persero) sehingga meningkatkan produktivitas mereka. ANTARA FOTO/Arnas Padda/nz
Foto: ANTARA/ARNAS PADDA
Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen menyediakan listrik untuk 5.758 desa, dengan penyambungan listrik bagi sekitar 1,2 juta rumah tangga. Komitmen bakal dilakukan melalui program Listrik Desa untuk periode tahun 2025 hingga 2029 mendatang.

Penyediaan listrik tersebut sejalan dengan arah kebijakan ketenagalistrikan yang dituangkan pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) Tahun 2025-2034.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan program ini bukan hanya tentang mengaliri desa hingga terang, tetapi juga bisa membuka kesempatan belajar, produktivitas ekonomi, dan layanan kesehatan yang lebih baik. Lisdes 2025-2029 kata Yuliot, dirancang untuk menghadirkan manfaat nyata itu hingga ke desa-desa terjauh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Upaya Pemerintah ini merupakan wujud nyata kehadiran negara bagi masyarakat pelosok yang membutuhkan. Program Listrik Desa diprioritaskan bagi rumah tangga di desa-desa dengan ketertinggalan akses, tantangan geografis, dan kebutuhan sosial tertinggi," kata Wakil Menteri ESDM Yuliot dalam keterangan tertulis, Selasa (2/92/2025).

ADVERTISEMENT

Yuliot menambahkan, upaya melistriki daerah 3T yang umumnya memiliki kondisi akses yang menantang, dilakukan dengan mengombinasikan sambungan on grid di lokasi yang dekat dengan jaringan PLN dengan solusi off grid bagi daerah terpencil.

Sebagai langkah awal, akhir Juni 2025 lalu, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, didampingi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, telah meresmikan 55 pembangkit listrik energi terbarukan, yang terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pembangkit yang diresmikan tersebut, tersebar di 15 provinsi, dengan total kapasitas mencapai 379,7 Megawatt.

Hingga pertengahan 2025, tahap konstruksi dan commissioning untuk proyek-proyek PLTS perdesaan telah berjalan dan sambungan perdana telah dinikmati oleh ribuan rumah tangga.

Rasio elektrifikasi nasional sendiri telah mencapai sekitar 99,83% pada akhir 2024, sehingga Lisdes 2025-2029 difokuskan untuk menuntaskan kantong-kantong yang belum berlistrik.

Dengan dibangunnya Lisdes hingga 5 tahun ke depan, diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah 3T. Dengan adanya listrik, kualitas pelayanan publik serta ekonomi lokal dapat dilakukan dengan lebih optimal.

"Dengan tambahan kapasitas EBT desa dan sambungan rumah tangga baru, Lisdes 2025-2029 diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan publik, menggerakkan perekonomian lokal, hingga mengurangi emisi karbon, dengan memperluas pemanfaatan PLTS yang cepat bangun dan minim jejak karbon," tutur Yuliot.

Program Listrik Perdesaan (Lisdes) merupakan program pemerintah melalui penugasan kepada PT PLN (persero) untuk melistriki seluruh pelosok desa dengan membangun jaringan distribusi.

Program ini merupakan program rutin, di mana hingga akhir tahun 2024, sebanyak 83.693 desa dan kelurahan di Indonesia telah menikmati listrik. Tak hanya Lisdes, sejak tahun 2022 hingga 2024 Kementerian ESDM juga menyalurkan 367.212 sambungan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) bagi rumah tangga tidak mampu.

Simak juga Video: Pemerintah Segera Uji Coba Sulap Sampah Jadi Energi Listrik

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads