Pemerintah Panggil SPBU Swasta buat Bahas Stok BBM Kosong

Pemerintah Panggil SPBU Swasta buat Bahas Stok BBM Kosong

Heri Purnomo - detikFinance
Selasa, 09 Sep 2025 12:20 WIB
Juru Bicara Kementerian ESDM Dwi Anggia
Juru Bicara Kementerian ESDM Dwi Anggia Foto: detikcom/Heri Purnomo
Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memanggil sejumlah SPBU swasta untuk membahas terkait dengan adanya kekosongan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu. Pemanggilan tersebut dilakukan di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas, Jakarta, Selasa (9/9/2025).

Juru Bicara Kementerian ESDM Dwi Anggia mengatakan pemanggilan ini bertujuan mendengarkan langsung masukan dan kendala dari SPBU swasta. Terkait dengan solusi kekosongan BBM di SPBU swasta, Anggia mengatakan masih dalam tahap diskusi.

"Memanggil pihak swasta dan tadi sudah selesai meeting nya. Ini masih dalam tahap pembahasan, kita mendengarkan apa yang menjadi concern dari SPBU swasta. Untuk solusinya masih dalam tahap diskusi saat ini," kata Anggia saat ditemui di Kantor Ditjen Migas, Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggia menambahkan bahwa untuk mengatasi permasalahan kekosongan BBM di SPBU swasta, pemerintah tetap mengarahkan agar SPBU swasta membeli BBM dari kilang Pertamina dengan mekanisme business to business (B2B).

ADVERTISEMENT

"Ya alasan sesuai dengan Pak Menteri sampaikan juga B2B saja mekanismenya, bisnis to bisnis saja dengan Pertamina," katanya.

Ia pun mengatakan bahwa pihak Pertamina telah menyatakan siap untuk memenuhi kebutuhan pasokan BBM bagi SPBU swasta. Akan tetapi, ia mengatakan hal tersebut saat ini masih dalam pembahasan.

"Sudah, Pertamina menyanggupi tinggal diatur saja mekanisme teknisnya seperti apa masih dalam diskusi, karena itu kan dikembalikan ke masing-masing badan usaha ya," katanya.

Anggia mengatakan bahwa untuk tahun ini, ESDM tidak akan memberikan tambahan kuota impor BBM untuk SPBU swasta dalam mengatasi kekosongan BBM. Hal ini dikarenakan SPBU swasta telah mendapatkan tambahan kuota 10%.

"Artinya sudah 110% dari tahun lalu, bukan berarti nggak ada penambahan dan bukan berarti ada pembatasan dalam hal ini kan. Memang market share-nya aja lagi tumbuh kan, jadi sesuai dengan itu," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal memanggil badan usaha penyedia bahan bakar minyak (BBM) pada pekan depan. Pemanggilan ini dilakukan untuk mencari solusi adanya kekosongan BBM di sejumlah SPBU swasta.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Laode Sulaeman mengatakan untuk mengatasi permasalahan kekosongan BBM di sejumlah SPBU tersebut akan dilakukan dengan cara mensinkronkan pasokan bbm milik swasta dengan pasokan dari Pertamina.

"Tadi pagi pak menteri, baru memimpin pertemuan dan mengarahkan kita untuk melaksanakan yang namanya proses sinkronisasi, kenapa? Karena kan SPBU swasta sudah diberikan tambahan alokasi sebesar 10% terhadap alokasi tahun 2024. Jadi 110% lah begitu," katanya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (3/9/2025).

"Nah bagaimana kekuranganya itu akan kita sinkronisasikan dengan Pertamina. Tadi selesai rapat, mungkin awal minggu depan kita panggil," tambahnya.

Laode mengatakan proses sinkronisasi ini sekaligus menegaskan bahwa tidak akan ada tambahan impor untuk memenuhi kekosongan pasokan yang ada saat ini. Langkah ini dilakukan juga untuk menjaga neraca perdagangan Indonesia.

"Kan sudah dikasih tambahan 10%, dan kita akan sinkronkan," katanya.

Simak juga Video 'Tepis BBM Langka, Bahlil Sarankan Swasta B2B dengan Stok Nasional':

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads