Tak Ada Lagi Tambahan Impor BBM buat SPBU Swasta Tahun Ini

Tak Ada Lagi Tambahan Impor BBM buat SPBU Swasta Tahun Ini

Heri Purnomo - detikFinance
Rabu, 10 Sep 2025 08:57 WIB
Sejumlah kendaraan bermotor mengantre untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU swasta di kawasan Tangerang, Sabtu (8/3/2025). Sejak tiga pekan terakhir, SPBU BP AKR ini selalu dipenuhi oleh para pengendara bermotor untuk mengisi kendaraan mereka.
Ilustrasi SPBU swasta.Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tidak ada lagi penambahan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi SPBU swasta tahun ini.

Solusi mengatasi kekosongan BBM di SPBU swasta, Kementerian ESDM meminta berkoordinasi menambah pasokan dari Pertamina.

"Tidak ada (impor tambahan). Sinkronisasi dengan Pertamina," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Laode Sulaeman usai melakukan rapat dengan sejumlah SPBU swasta yang membahas terkait kekosongan BBM di Kantor Ditjen Migas, Jakarta, Senin (9/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tambahan impor BBM untuk SPBU swasta tidak diberikan karena sebelumnya sudah ada tambahan 10%.

"Untuk SPBU Swasta itu telah memberikan kelebihan alokasi volume tambahan sebanyak 10% Dari alokasi volume tahun 2024, dan diharapkan Badan Usaha Swasta bisa memanfaatkan kelebihan volume ini untuk mendistribusikan BBM nya," terang Laode.

ADVERTISEMENT

Laode meminta SPBU swasta untuk melakukan analisis kebutuhan untuk tahun depan. Hal ini menyusul adanya pergeseran konsumsi masyarakat dari BBM subsidi ke non-subsidi.

Hasil analisis dari SPBU swasta akan dijadikan bahan pertimbangan pemerintah dalam menyusun kebijakan impor BBM tahun 2026.

"Tadi saya sampaikan di dalam rapat, bahwa kalau untuk tahun 2025 ini arahannya sudah clear. Bagaimana tahun 2026? Silakan melakukan analisis dari masing-masing SPBU swasta, disampaikan ke surat ke kami. Kami juga tentunya akan jadikan itu sebagai kajian untuk kebijakan tahun 2026," kata Laode.

Dia menambahkan kekosongan BBM pada SPBU swasta karena pergeseran konsumsi masyarakat, dari BBM subsidi ke nonsubsidi

Pergeseran konsusmi itu menjadi perhatian Kementerian ESDM untuk tahun berikutnya, sehingga tidak mengganggu neraca ekpor-impor Indonesia.

"Jadi dinamika itu kami juga di ESDM juga mempelajari dinamika ini tentunya dan ini kan baru terjadi tahun ini, terjadinya juga 6 bulan, 5 bulan terakhir ini.Jadi dinamika ini kita sama-sama analisis bersama. Yang kita jaga itu adalah neraca ekspor-impor kita jangan sampai terganggu gitu, jangan sampai kita ketergantungan sama produk luar, impor sementara neraca di dalam negeri tidak kita hitung dengan baik," terang Laode.

Simak Video 'SPBU Swasta Diarahkan Beli BBM Pertamina, Bahlil: Bukan Soal Persaingan':

(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads