Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, melaporkan temuan cadangan minyak dan gas (migas) baru Wilayah Kerja (WK) Rokan, Riau. Ladang migas baru ini diperkirakan memiliki total cadangan sebesar 724 juta barel setara minyak (BOE).
"Dari sisi operasional Pertamina mencatat beberapa capaian di antaranya temuan cadangan migas baru sebesar 724 juta barrel oil equivalent di wilayah kerja Rokan," kata Simon dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI di Gedung DPR RI, Kamis (11/9/2025).
Bersamaan dengan itu, ia mengatakan saat ini perusahaan juga terus mengebut proyek pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang saat ini sudah rampung di atas 90%. Kilang baru ini direncanakan dapat beroperasi mulai 17 November 2025
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami usahakan akan mulai start pada 10 November 2025 dan dihadapkan pada 17 November 2025 sudah beroperasi dengan kapasitas yang minimal," tuturnya.
Selain temuan cadangan migas baru dan pengembangan RDMP Balikpapan, Simon juga memaparkan berbagai capaian operasional Pertamina dan seluruh anak usahanya. Salah satunya Persero berhasil menjadi produsen avtur ramah lingkungan pertama di Asia Tenggara dengan produk Sustainable Aviation Fuel (SAF).
"Produksi sustainable aviation fuel pertama di Asia Tenggara dengan kapasitas 9 ribu barrel per hari," ucapnya.
Lebih lanjut Simon memaparkan bagaimana Persero juga berhasil menyelesaikan proyek revitalisasi tangki penyimpanan Liquefied Natural Gas (LNG) milik PT Perta Arun Gas (PAG) di Aceh.
"Keempat pengoperasian pembangkit listrik tenaga panas bumi Lumut Balai dengan kapasitas 800 GWh, serta meluncurkan Pertamax Green 95 di 160 outlet dengan volume penjualan 4,83 ribu kiloliter sampai dengan bulan Juli 2025," jelas Simon lagi terkait pencapaian kinerja Persero.
Berkat seluruh capaian Pertamina baik dari sisi operasional maupun keuangan, Simon mengklaim Perseroan menjadi penyumbang dividen terbesar untuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
"Pertamina secara konsisten memberikan kontribusi pada penerimaan negara di atas Rp 300 triliun per tahun Dalam bentuk pajak, dividen dan PNBP. Hingga Juli 2025 kontribusi tersebut telah mencapai Rp 225,6 triliun, menjadikan Pertamina sebagai penyumbang dividen terbesar untuk Danantara sekaligus BUMN kontributor pajak terbesar," paparnya.
Simak juga Video: Pemerintah Berencana Bangun Kilang Minyak Kapasitas 1 Juta Barel per Hari
(fdl/fdl)