Emas Fisik Antam Disebut Langka, Bos Antam Beberkan Penyebabnya

Emas Fisik Antam Disebut Langka, Bos Antam Beberkan Penyebabnya

Andi Hidayat - detikFinance
Senin, 29 Sep 2025 13:54 WIB
Pedagang menunjukkan emas Antam di etalase toko emas, Cikini, Jakarta, Rabu (23/4/2025).
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Anggota Komisi VI DPR RI, Kawendra Lukistian, menyoroti ketersediaan emas fisik keluaran PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di pasaran. Berdasarkan temuannya, stok emas fisik Antam yang beredar hanya sekitar 20%.

Ia meminta Direktur Utama Antam, Achmad Ardianto, melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap jajaran karyawan untuk memastikan tidak ada oknum yang menahan distribusi emas. Menurutnya, praktik penahanan stok berpotensi memicu kenaikan harga dan inflasi.

"Saya dapat kabar dari teman-teman, kalau cari stok emas susah. Cuma bisa 20% paling. Kalau begini permainan, nunggu harga segala macam, ini bisa menyumbang inflasi besar. Coba dicek," ujar Kawendra dalam rapat kerja bersama Direktur Utama Antam di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi hal tersebut, Achmad Ardianto menjelaskan distribusi emas Antam sangat bergantung pada peran wholesaler atau mitra penjual. Mitra tersebut membeli emas dari Antam secara back-to-back, lalu mendistribusikannya ke toko emas dan konsumen di berbagai daerah.

"Setelah diserahkan ke wholesaler, mereka yang mendistribusikan ke toko emas. Hampir 70% bisnis kami seperti itu. Jadi tidak 100% dari 43 ton emas adalah milik Antam, karena 70% sudah dibeli wholesaler," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Antam hanya mampu mendistribusikan emas ke 15 butik Logam Mulia dengan porsi sekitar 30%. Hal ini, kata Ardianto, disebabkan keterbatasan modal kerja perusahaan.

"Memang kemampuan modal kerja kami hanya bisa sekitar 30%," katanya.

Selain itu, Antam juga menghadapi kendala bahan baku. Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan tidak bisa melakukan impor bahan baku emas, sementara pasokan dari dalam negeri juga terbatas. Kondisi ini membuat produksi dan distribusi berlangsung lebih hati-hati.

"Bagaimana caranya agar distribusi bisa lebih lancar, ya kuncinya di sourcing. Beberapa bulan terakhir kami tidak bisa impor, sementara dari dalam negeri juga tidak ada yang mau jual. Jadi bahan baku memang susah. Kalau bahan baku bisa kami amankan, distribusi bisa lebih cepat," tutup Ardianto.

Simak juga Video 'Penjelasan Ulama soal Utang Emas dalam Islam':

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads