Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah memverifikasi 34.000 sumur minyak masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memastikan kebenaran lokasi dan potensi dari sumur tersebut.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan mengatakan sumur minyak masyarakat tersebut sudah ada sejak lama.
"Sekarang kan verifikasi dulu, karena dari data yang kita dapat itu kita harus cek sumurnya benar, potensinya seperti apa, koordinat yang dikasih ke kita, benar nggak. Jangan-jangan cuma dikasih titik aja, tapi nggak ada sumurnya. Sekarang kita lakukan proses verifikasi, karena itu data ini nggak boleh lagi ada yang nambah," kata Laode di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah verifikasi, Laode mengatakan tahapan selanjutnya yakni meminta pemerintah daerah menunjuk UMKM, BUMD, dan koperasi untuk mengelola sumur tersebut. Dalam pengelolaannya, akan ada Satgas khusus yang melibatkan pihak lain agar pengelolaannya berjalan dengan sesuai ketentuan.
"Jadi begitu kita sudah legalkan harus mengikuti aturan-aturan keselamatan yang berlaku di industri migas," katanya.
Sebelumnya, sumur minyak masyarakat baru terdata 30.000 ribu. Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menyebut dari jumlah sumur minyak masyarakat ini memiliki potensi tambahan lifting nasional mencapai hingga 100 ribu barel minyak per hari (BOPD), satu sumur minyak masyarakat bisa menghasilkan 3 BPOD.
"Yang sudah masuk nih, nanti kalau dari masing-masing provinsi lain kan, kondisinya bisa besar sekali. Saya sih melihat potensi ya, bisa 100.000. Kalau saya, potensi, potensi loh," kata Djoko saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025).
(ara/ara)