Sebanyak 192 perusahaan dilaporkan tertarik ikut serta dalam proyek waste to energy (WTE) atau sulap sampah menjadi listrik. Hal ini diungkap langsung CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani.
Proyek WTE akan dimulai di 10 kota terlebih dahulu sebelum diperluas ke 23 kota lainnya. Totalnya ada 33 kota lokasi WTE dengan kebutuhan investasi Rp 91 triliun.
"Tadi saya disampaikan yang ingin ikut program itu terdaftar sudah mencapai 192 perusahaan untuk program Waste to Energy yang baru saja kita sampaikan ini," ujar Rosan dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) di Jakarta Convention Center, Jumat (10/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rosan tidak merinci nama perusahaan yang menyatakan minatnya bergabung di proyek WTE. Namun perusahaan itu berasal dari dalam dan luar negeri, termasuk perusahaan terbuka atau Tbk.
"Dari perusahaan dalam, luar negeri, perusahaan Tbk dalam dan luar negeri. Kalau dari luar negeri dari China ada, Korea ada, Belanda ada, Jerman ada, Jepang juga ada. Australia juga ada, Singapura apalagi, Malaysia juga ada. Jadi ketertarikannya sih lumayan tingginya," tuturnya.
Rosan mengaku sudah berbicara dengan para kepala daerah dalam implementasi WTE. Program ini sendiri ditargetkan meluncur pada awal November 2025.
"Kita mulai dengan 10 pertama, baru kemarin oleh LH (Kementerian Lingkungan Hidup) yang melakukan asesmen dari segi ketersediaan sampahnya dan airnya. Dan kita sudah bicara dengan para gubernur dan wali kota itu, bupati, jadi ada 10 daerah yang kita mulai launching pertama kemudian nanti menyusul daerah-daerah lainnya," tutup Rosan.
Lihat juga Video: Ubah Sampah Jadi Energi, Bagaimana Caranya?