Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan soal rencana Indonesia mengekspor listrik bersih ke Singapura. Kedua negara diketahui sudah menandatangani Memorandum of Understanding/MoU terkait pengembangan energi ramah lingkungan pada Juni lalu.
Bahlil menegaskan ekspor listrik bersih merupakan kerja sama menguntungkan bagi kedua belah pihak. Artinya, jangan ada yang merasa bahwa satu negara lebih hebat dari negara lainnya.
"Sudah barang tentu ekspor listrik ini saling menguntungkan. Jangan ada satu negara yang merasa lebih hebat daripada negara lain. Kita saling membutuhkan," sebut Bahlil dalam Indonesia International Sustainability Forum di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (10/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahlil juga mengingatkan pengusaha agar tidak bermain di belakang layar untuk kemudian mengatur negara lain. Ia juga menyebut pihaknya sudah meminta Singapura memberikan timbal balik yang bermanfaat bagi Indonesia.
"Jangan ada satu dua pengusaha kongkow-kongkow, kongkalikong kemudian mengatur negara lain, nggak boleh! Saya sudah sampaikan kepada Singapura, saya kirim, kami siap atas arah Bapak Presiden mengirim energi baru terbarukan, tapi juga harus ada manfaat untuk Indonesia," kata Bahlil.
Pemerintah Singapura sendiri sudah setuju membangun kawasan industri di Indonesia sebagai bagian dari kesepakatan. Hlirisasinya dibangun di Tanah Air, sementara listrik bersihnya dapat diekspor ke Singapura.
"Dan kita sudah menandatangani MoU, kesepakatan yang sebentar lagi terjadi, kita akan bangun kawasan industri bersama di daerah Batam, Karimun, Bintan, dan kita ekspor listrik ke sana dengan saling menghargai izin dan regulasi di masing-masing negara dan harga," imbuhnya.
Bahlil lantas meminta pengusaha yang ingin terlibat dalam proyek tersebut masuk melalui jalur yang sesuai regulasi. Ia meminta cara lama ditinggalkan tanpa menjelaskan secara gamblang maksud perkataannya. Bahlil hanya menyebut dirinya terbuka dengan investor namun tetap tertib pada aturan.
"Jadi teman-teman pengusaha, saya menyampaikan agar masuklah ke loket yang pas. Kalau kepala sakit, kalau perut sakit datang ke dokter umum. Kalau jantung sakit datang ke dokter jantung. Jangan sakit kepala datang ke yang bukan dokter ahlinya. Nah itu nanti sesat jalan. Dan ini saya sedang rapikan. Cara-cara lama, saya pikir sudah harus kita akhiri," beber Bahlil.
(ily/rrd)