.webp)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa dirinya telah menepati janji untuk menaikkan tunjangan kinerja (tukin) pegawai Kementerian ESDM sebesar 100%.
Bahlil mengatakan tak mudah untuk memperjuangkan kenaikan tersebut. Ia mengakui memperjuangkan kenaikan tukin ini merupakan tugas terberatnya menjadi Menteri ESDM.
"Pada 2024, Keputusan Presiden (Keppres) yang kita terima hanya berlaku sampai dengan bulan Desember. Pekerjaan saya yang paling berat menjadi menteri ESDM adalah bagaimana menaikkan tukin 100% dalam waktu dua bulan, dan Alhamdulillah di Desember selesai. Tugas saya berikut lagi adalah bagaimana Keppres berlaku selama-lamanya, tidak lagi bertahap atau berperiode," kata dalam Upacara Peringatan Hari Pertambangan dan Energi Ke-80 di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahlil mengatakan kenaikan tukin tersebut merupakan bentuk penghargaan dari Presiden Prabowo Subianto kepada pegawai Kementerian ESDM yang telah bekerja keras.
"Beliau menyampaikan salam hormat, namun di sisi lain bahwa presiden mengatakan bahwa negara meminta, Ibu Pertiwi meminta, kepada semua aparat negara yang ada di ESDM agar berikanlah kontribusi terbaiknya dalam rangka membangun bangsa dan negara," katanya.
Hal ini juga sebagai pengingat agar tidak ada lagi praktik-praktik yang dapat merugikan negara. Ia mengancam akan merumahkan pejabat dan pegawai Kementerian ESDM jika masih main-main.
"Jangan lagi gaya-gaya lama dipakai, jangan lagi ada cara-cara 86, terutama kepada dirjen-dirjen yang memberikan izin-izin. Kalau saya tahu, kalau ada laporan, saya tidak segan-segan untuk saya rumahkan kalian. Tidak ada lagi pindah-pindah. Saya minta komitmen ini, bapak-Ibu semua. Ini arahan dari para bapak presiden. Bagi pejabat yang masih main-main, silakan coba-coba nyali saya. Saya akan rumahkan. Masih banyak anak-anak muda yang kita harus angkat jabatannya untuk menjadi pengabdi yang terbaik di ESDM," katanya.
Tonton juga Video Bahlil Cerita Masa Sulit Hidup di Jakarta: Tidur di Musala-Jalan Kaki
