Bahlil Ungkap RI Impor Solar Cuma 4,9 Juta KL Gara-gara Biodiesel

Bahlil Ungkap RI Impor Solar Cuma 4,9 Juta KL Gara-gara Biodiesel

Heri Purnomo - detikFinance
Selasa, 28 Okt 2025 12:45 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (tengah)/Foto: Heri Purnomo/detikcom
Daftar Isi
Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan konsumsi solar saat ini berada di kisaran 34-35 juta ton kiloliter (KL) per tahun. Dari jumlah tersebut, impornya tinggal 4,9 juta KL.

Kecilnya angka impor solar dikarenakan penerapan campuran biodiesel pada Bahan Bakar Minyak (BBM) solar.

"Solar kita impor itu tinggal 4,9 juta ton kiloliter per tahun. Kenapa itu terjadi? Karena kita itu mampu melakukan transformasi ke biodiesel. Konsumsi solar per tahun 34-35 juta ton. Jadi, sekarang tinggal 4,9 juta ton kiloliter per tahun," katanya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahlil mengatakan saat ini program campuran biodiesel pada solar sudah mencapai 40% atau B40 dan sedang menuju B50. Langkah ini dilakukan agar Indonesia terbebas dari impor solar.

"Sekarang tinggal 4,9 juta ton per tahun karena kita menuju kepada B40 dan B50," katanya.

ADVERTISEMENT

B50 Diuji

Sebelumnya, Bahlil mengatakan B50 sudah diuji coba tiga kali dan sudah memasuki tahap final. Uji coba terakhir ini membutuhkan waktu hingga 8 bulan.

"Sekarang uji terakhir itu kan butuh waktu sekitar 6 bulan sampai 8 bulan kita uji di mesin kapal, kereta, alat-alat berat. Kalau semua sudah clear dan sudah keputusan untuk kita pakai B50, kalau sudah keputusan B50 maka insyaallah tidak lagi kita melakukan impor solar. 2026 insyaallah semester II, dalam agenda kita memang pemaparan saya dengan tim itu semester II," katanya saat ditemui di Jakarta International Convention Center (JICC) Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (9/10/2025).

Pemerintah menjamin tidak akan kekurangan bahan baku B50, yaitu crude palm oil (CPO). Pasalnya, Indonesia merupakan negara pengekspor CPO terbesar di dunia.

Selain itu, Bahlil mengatakan pemerintah bakal mengoptimalkan produksi CPO dan bakal ada pembukaan lahan baru. Namun ia mengakui bahwa pelaksanaan B50 akan mengurangi ekspor CPO Indonesia.

"Kalau intensifikasi dan pembukaan lahan itu bagus ya tidak perlu mengurangi ekspor," katanya.

Lihat juga Video: Bahlil Tegaskan Tahun Depan RI Tak Lagi Impor Solar

(ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads