Siap-siap LPG Diganti DME, Sudah Dibahas Prabowo di Istana

Siap-siap LPG Diganti DME, Sudah Dibahas Prabowo di Istana

Herdi Alif Al Hikam, Heri Purnomo - detikFinance
Sabtu, 08 Nov 2025 13:14 WIB
Infografis sederet fakta DME yang bakal ganti LPG buat masak
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.Foto: Herdi Alif Al Hikam/detikcom
Jakarta -

Pemerintah mempercepat proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) sebagai pengganti Liquified Petroleum Gas (LPG) untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat. Penggunaan DME sekaligus menekan impor LPG.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan proyek DME pun sudah dibahas dalam Rapat Terbatas (Ratas) dengan Presiden Prabowo Subianto, Kamis (6/11/2025).

Dalam rapat tersebut, Bahlil bilang, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya mempercepat pembangunan industri energi dalam negeri. Hal ini lantaran semakin banyaknya kebutuhan LPG di tahun mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tahu bahwa tadi kita baru habis resmikan Cilegon, itu kita membutuhkan LPG kurang lebih sekitar 1,2 juta ton per tahun. Maka konsumsi kita nanti ke depan, di 2026, itu sudah mencapai hampir 10 juta ton LPG. Tidak bisa kita lama, kita harus segera membangun industri-industri dalam negeri," ucap Bahlil dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (8/11/2025).

Sebagai informasi, mengutip situs KementerianESDM, karakteristik DME memiliki kesamaan baik sifat kimia maupun fisika dengan LPG. Lantaran mirip, DME dapat menggunakan infrastruktur LPG yang ada sekarang, seperti tabung, storage dan handling eksisting.

ADVERTISEMENT

Kelebihan lain adalah DME bisa diproduksi dari berbagai sumber energi, termasuk bahan yang dapat diperbarui. Antara lain biomassa, limbah dan Coal Bed Methane (CBM). Namun saat ini, batu bara kalori rendah dinilai sebagai bahan baku yang paling ideal untuk pengembangan DME.

Pemilihan DME untuk subtitusi sumber energi juga mempertimbangkan dampak lingkungan. DME dinilai mudah terurai di udara sehingga tidak merusak ozon dan meminimalisir gas rumah kaca hingga 20%.

LPG per tahun menghasilkan emisi 930 kg CO2, nanti dengan DME hitungannya akan berkurang menjadi 745 kg CO2. Ini nilai-nilai yang sangat baik sejalan dengan upaya-upaya global menekan emisi gas rumah kaca.

Selain itu, kualitas nyala api yang dihasilkan DME lebih biru dan stabil, tidak menghasilkan partikulat matter (pm) dan NOx, serta tidak mengandung sulfur.

DME merupakan senyawa eter paling sederhana mengandung oksigen dengan rumus kimia CH3OCH3 yang berwujud gas sehingga proses pembakarannya berlangsung lebih cepat dibandingkan LPG.

(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads