Indonesia tengah menapaki fase penting dalam perjalanan menuju kemandirian energi. Di tengah tekanan global terhadap transisi menuju energi bersih dan efisien, pemerintah menunjukkan semangat optimisme dengan mendorong percepatan modernisasi kilang minyak sebagai langkah strategis memperkuat fondasi ketahanan energi nasional.
Modernisasi ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi bagian dari transformasi besar menuju sistem energi yang tangguh, berdaya saing, dan berkelanjutan, didukung oleh inovasi teknologi serta kolaborasi lintas sektor. Pemerintah menyadari bahwa kemandirian energi tidak dapat dicapai tanpa kemajuan teknologi dan keterlibatan industri nasional.
Karena itu, berbagai BUMN dan perusahaan dalam negeri terus digerakkan untuk menjadi garda depan dalam mendukung upaya modernisasi dan hilirisasi energi. Salah satunya adalah PT Rekayasa Industri (Rekind), perusahaan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) yang telah membuktikan kapasitasnya sebagai mitra strategis pemerintah dalam pengembangan berbagai proyek kilang di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama Rekind, Triyani Utaminingsih, menegaskan bahwa perusahaannya memiliki rekam jejak membanggakan dalam mendukung proyek-proyek nasional yang berperan vital bagi ketahanan energi.
"Sebagai perusahaan EPC yang telah membuktikan kapabilitasnya dalam berbagai proyek strategis nasional, Rekind memiliki rekam jejak membanggakan dalam merancang bangun dan memodernisasi kilang di Indonesia," ujar Triyani, dikutip dari Antara, Selasa (11/11/2025).
Salah satu proyek penting yang ditangani Rekind adalah Refinery Development Master Plan (RDMP) Balongan Phase 1, yang berhasil meningkatkan kapasitas produksi dari 125.000 menjadi 150.000 barel per hari. Proyek ini bahkan diselesaikan lebih cepat dari jadwal, menjadi bukti efisiensi, inovasi, dan profesionalisme tinggi Rekind dalam industri EPC nasional.
"Kepercayaan ini adalah bukti nyata bahwa Rekind merupakan mitra strategis bagi industri energi nasional. Kami terus berkomitmen mendukung pemerintah dalam meningkatkan kemandirian energi Indonesia," jelas Triyani.
Langkah Rekind memperkuat infrastruktur energi ini berjalan seiring dengan kebijakan pemerintah yang tengah mempercepat transformasi sektor migas nasional. Berdasarkan laporan resmi PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), proyek RDMP Balikpapan masih terus dikembangkan untuk memperkuat peta jalan transisi energi nasional. Proyek ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi sekaligus memperluas kapasitas pengolahan minyak mentah agar mampu memenuhi standar Euro V, serta dapat mengolah berbagai jenis crude oil yang lebih beragam.
Urgensi modernisasi kilang semakin terasa jika melihat kesenjangan antara kapasitas produksi dan kebutuhan nasional. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada 2025 kapasitas produksi kilang nasional diperkirakan hanya mencapai 1,167 juta barel per hari, sementara kebutuhan mencapai 1,359 juta barel per hari. Artinya, masih ada defisit sekitar 640.000 barel per hari yang harus dipenuhi melalui impor.
Menjawab tantangan ini, pemerintah mempercepat pembangunan dan modernisasi kilang di berbagai daerah. Dalam keterangannya pada Maret 2025, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan komitmen kuat pemerintah untuk mempercepat transformasi infrastruktur energi nasional.
"Kita akan bangun (kilang minyak) kurang lebih sebesar 1 juta barel, dan itu akan kita lakukan di beberapa tempat, baik di Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Maluku-Papua sehingga terjadi pemerataan," ujar Bahlil, dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM pada Selasa (11/11/2025).
Ia menambahkan bahwa Sumatera dan Kalimantan ditargetkan menjadi pusat pengembangan Dimethyl Ether (DME), hasil hilirisasi batubara yang digadang mampu menjadi alternatif Liquified Petroleum Gas (LPG). Langkah ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga membuka lapangan kerja dan menciptakan pemerataan ekonomi antarwilayah.
Lebih dari sekadar proyek fisik, seluruh upaya modernisasi ini menjadi simbol nyata komitmen Indonesia untuk membangun masa depan energi yang berdaulat. Sinergi antara pemerintah, Pertamina, dan industri nasional seperti Rekind menunjukkan bahwa kemandirian energi bukan lagi sekadar visi, melainkan tekad kolektif yang terus diwujudkan melalui kerja keras, inovasi teknologi, dan kolaborasi berkelanjutan.
Dengan semangat optimisme dan kemandirian, Indonesia melangkah pasti menuju era energi baru - era di mana negeri ini mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, menjaga lingkungan, dan berdiri sejajar di panggung energi dunia.
Tonton juga video "Kilang Pertamina Internasional Beberkan Inovasi Demi Kedaulatan Energi"
(ega/ega)










































